PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) memaparkan sains dan inovasi di balik produk tembakau inovatif bebas asap. Paparan tersebut memberikan informasi lebih lanjut terkait langkah perusahaan induk Sampoerna, Philip Morris International (PMI), untuk mengembangkan bisnis tembakau bebas asap berbasis sains dan teknologi.
Chief Sciences Officer Smoke-Free Products, Philip Morris International, dr. Badrul Chowdhury mengatakan bahwa sejak 2008, PMI telah mendedikasikan 99% dari keseluruhan upaya riset untuk mengembangkan portofolio produk tembakau bebas asap, seperti produk tembakau yang dipanaskan.
Tidak hanya itu, inovasi berkelanjutan PMI didukung oleh investasi senilai lebih dari US$ 10,5 miliar untuk mengembangkan, melakukan penelitian (R&D), dan memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap. Upaya tersebut juga didukung oleh 980 posisi R&D ilmuwan, insinyur dan teknisi, termasuk dari Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Langkah-langkah dan standar yang PMI terapkan untuk mengembangkan alternatif yang lebih baik bagi konsumen dewasa terinspirasi oleh proses riset dan pengembangan industri lain seperti farmasi, yang mengedepankan inovasi untuk menyajikan pilihan terbaik bagi konsumen," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (21/2/2023).
Dia menambahkan, secara garis besar tahapan riset yang dilakukan oleh tim R&D PMI dimulai dari pengembangan desain produk yang dapat mendorong perokok dewasa beralih ke alternatif tanpa asap, penelitian aerosol secara kimia dan fisika, serta penelitian toksikologi.
Hal ini kemudian dilanjutkan dengan studi klinis, penelitian persepsi dan sikap konsumen, dan diakhiri dengan studi dan pengawasan paska penjualan
"Kami mengajak masyarakat untuk mengunjungi website pmiscience.com apabila ingin mengerti lebih lanjut mengenai sains di balik produk kami," tambahnya.