CEO bank investasi China Renaissance Holdings Limited, Bao Fan dilaporkan hilang secara misterius. Statusnya dinyatakan menghilang sejak 16 Februari, atau sudah 11 hari salah satu miliarder China itu menghilang di negara sendiri.
Kabar menghilangnya Bao ini diwarnai anjloknya saham perusahaan miliknya di Hong Kong. Pihak perusahaan sendiri mengatakan terus melakukan upaya pencarian.
"Perusahaan tidak dapat menghubungi Bapak Bao," tutur pihak China Renaissance dalam pengumumannya kepada Bursa Saham Hong Kong, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, dikutip dari CNN, Senin (27/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihak perusahaan juga menegaskan kembali bisnis dan operasi perusahaan berjalan normal. Upaya pencarian disebut akan terus dilakukan bekerja sama dengan otoritas China.
"Perusahaan akan bekerja sama dengan sepatutnya dan membantu setiap permintaan yang sah dari otoritas RRC yang relevan, jika dan ketika dibuat," lanjut pihak perusahaan.
Sebagai informasi, Bao adalah salah satu bankir investasi top China. Bao dikenal sebagai pembuat kesepakatan veteran di industri teknologi China. Ia memulai karir perbankan investasinya pada akhir 1990-an di Morgan Stanley dan Credit Suisse dan kemudian menjabat sebagai penasihat bursa saham di Shanghai dan Shenzhen.
Timnya juga telah berinvestasi di pembuat kendaraan listrik China yang terdaftar di AS Nio (NIO) dan Li Auto, dan membantu raksasa internet China Baidu (BIDU) dan JD.com (JD) menyelesaikan listing sekunder mereka di Hong Kong.
(ada/zlf)