Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian melakukan langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas stok dan ketersediaan pangan, terutama komoditas cabai dan bawang. Hal ini bertujuan menjaga kecukupan pasokan jelang Ramadhan dan Idul Fitri 2023.
Ditjen Hortikultura mengeluarkan imbauan dalam pengaturan pola dan waktu tanam di berbagai daerah sentra, penerapan budidaya yang baik, pengawalan distribusi, hingga membentuk champion cabai dan bawang merah.
Para champion mulai bergerak mengamankan pasokan cabai dan bawang merah nasional menjelang Ramadhan dan Idul Fitri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Champion bawang merah Kabupaten Grobogan, Kurdi menyatakan kesiapannya mendukung pemerintah dalam mengamankan pasokan menjelang puasa dan lebaran.
"Kondisi pertanaman bawang merah kini memasuki masa awal tanam, di mana usia tanam rerata di 15 hst (hari setelah tanam). Harapannya pertanaman petani binaan di Kecamatan Klambu seluas 500 hektare dapat mendukung ketersediaan bawang merah menyambut lebaran," jelas Kurdi yang juga menjabat sebagai Ketua Kelompok Ngudi Makmur dikutip dalam keterangan tertulis, Senin (27/2/2023).
Kurdi menambahkan Grobogan saat ini memiliki stok benih yang cukup banyak. Petani bawang merah pada umumnya menyediakan benih secara mandiri dari hasil panen di pertanaman sebelumnya.
"Bawang merah yang ditanam di Grobogan mayoritas varietas Bima Brebes dengan provitas mencapai 10-15 ton per hektare. Harga di tingkat konsumen saat ini untuk bawang merah grade A mencapai Rp 20-25 ribu per kg, grade B mencapai Rp 15-20 ribu per kg, dan grade C dibawah Rp 15 ribu per kg," papar Kurdi.
Langkah antisipatif dalam pengamanan stok menjelang hari raya juga dilakukan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan. Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan Maryati mengungkapkan pihaknya terus meningkatkan koordinasi dan monitoring terhadap pertanaman hortikultura khususnya komoditas cabai dan bawang merah yang sering mengalami fluktuasi harga di pasaran.
"Adanya champion cabai dan bawang menjadi langkah strategis dalam hal kemudahan koordinasi dan monitoring di tingkat kabupaten. Dinas siap hadir dan berkolaborasi dengan Kementan, seluruh petani termasuk para champion hortikultura dalam memastikan ketersediaan pasokan cabai dan bawang merah menjelang Ramadhan," tutur Maryati.
Tak hanya melakukan koordinasi dan monitoring, Maryati menyampaikan pihaknya juga menjalankan kegiatan introduksi cara budidaya cabai dan bawang merah yang baik. Di sisi lain, pendampingan terkait adanya perubahan cuaca dan serangan OPT juga menjadi fokus pengamanan mengingat belakangan intensitas hujan cukup tinggi.
(akd/ang)