Produksi Cabai di Sleman saat Puasa-Lebaran Diprediksi Aman

Produksi Cabai di Sleman saat Puasa-Lebaran Diprediksi Aman

Inkana Putri - detikFinance
Senin, 27 Feb 2023 09:34 WIB
Harga cabai rawit merah naik jelang tahun baru
Foto: Harga cabai rawit merah naik jelang tahun baru (Almadinah Putri Brilian/detikcom)
Jakarta -

Menjelang puasa, Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto mengerahkan jajarannya turun langsung ke lapangan untuk mengecek ketersediaan cabai, termasuk di Kabupaten Sleman.

Sleman menjadi salah satu sentra produksi cabai yang memproduksi 16 ribu ton cabai sepanjang 2022. Adapun produksi ini tersebar di berbagai kecamatan mulai dari Ngeplak, Pakem, Ngaglik, hingga Tempel.

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono pun mengatakan produksi cabai di Sleman sepanjang tahun cenderung aman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Produksi cabai di Kabupaten Sleman cenderung stabil ini sebagai hasil dari penerapan pola tanam yang baik. Cabai di Kabupaten Sleman relatif aman sepanjang tahun, rata-rata per bulan ada lahan cabai 300 ha. Perkiraan produksi cabai rawit di bulan puasa sampai Idul Fitri sebesar 350 ton sedangkan cabai besar mencapai 542 ton, yang sudah melebihi konsumsi Sleman," ujar Suparmono dalam keterangan tertulis, Senin (27/2/2022).

Suparmono mengatakan prediksi ini didasari luas tanam pada November-Desember 2022. Untuk pasarnya, petani tidak perlu khawatir karena Sleman sendiri memiliki Pasar Lelang di mana mereka memiliki posisi tawar yang kuat.

ADVERTISEMENT

"Adanya pasar lelang dan titik kumpul dirasa sangat bermanfaat bagi petani cabai. Di sini petani memiliki kekuatan untuk menentukan harga. Keberadaan pasar lelang dan titik kumpul cabai berperan penting bagi petani dalam meningkatkan posisi tawar," lanjutnya.

Sementara itu, Pengelola Titik Kumpul Sub Terminal Agribisnis (STA) Tempel Handayatman mengungkapkan saat ini, terdapat 12 pasar lelang yang proses lelangnya dilakukan secara online. Dengan begitu, petani dapat mencakup penawar dengan lebih luas. Jumlah yang ditampung per harinya pun cukup besar.

"Di titik kumpul ini, rata-rata tersedia sekitar lebih dari 1 ton cabai per hari. Perkiraan saya, di bulan puasa dan mendekati Idul Fitri, bisa lebih dari 2 ton per hari. Itu baru satu titik kumpul, belum termasuk titik kumpul yang lain," paparnya.

Handayatman menambahkan titik kumpul merupakan tempat cabai hasil petani singgah sementara sebelum dikirim ke pembeli yang sudah memenangi lelang. Nantinya cabai hasil lelang rata-rata dikirim ke beberapa pasar induk di Jakarta.

"Titik kumpul ini menaungi hasil panen dari 3.000 petani lebih, dengan rata-rata lahan 500-1.000 m2. Jadi sementara singgah dulu ke sini sebelum dikirim ke Jakarta. Untuk harga per hari ini, harga cabai keriting Rp 20 ribu per kg sementara cabai rawit Rp 42 ribu per kilogram. Selisih dengan pasar ada Rp 5 ribu. Pola lelang semacam ini memuaskan bagi para petani," pungkasnya.

(akd/ang)

Hide Ads