Founder dan Chairman CT Corp Chairul Tanjung mengatakan ekonomi dunia masih dibayang-bayangi ketidakpastian. Menurutnya masalah utama ekonomi dunia saat ini adalah tingkat inflasi alias kenaikan harga.
Chairul Tanjung menjelaskan inflasi terjadi karena akibat dari dampak perang Rusia dan Ukraina yang menimbulkan krisis pangan dan energi.
"Kita sadar baru saja selesai dari pandemi COVID 19, belum selesai sudah terjadi perang antara Rusia dan Ukraina mengakibatkan terjadinya banyak hal dan berujung pada krisis pangan energi dan inflasi global," ungkap Chairul Tanjung dalam CNBC Economic Outlook 2023, di St Regis Hotel, Jakarta Selatan, Selasa (28/2/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan tak ada satu negara pun yang terbebas dari masalah inflasi. Maka dari itu berbagai bank sentral di negara besar saat ini banyak yang menaikkan suku bunga untuk menjinakkan inflasi.
"Tak ada satu negara pun yang terbebas dari masalah inflasi ini. Otoritas keuangan di seluruh dunia mencoba untuk hadapi inflasi dengan menaikkan suku bunga agar inflasi bida terkendali," ujar Chairul Tanjung.
Sialnya, sampai saat ini inflasi masih sangat sulit untuk diturunkan. Hal ini lah yang menjadi pekerjaan rumah besar pada pemangku kebijakan publik dan juga pelaku pasar.
"Justru yang terjadi belakangan ini, inflasi sangat susah turunnya, ini jdi sebuah pertanyaan, kenapa inflasi susah diturunkan? Kita tahu The Fed 7 kali naikkan suku bunga, European Central Bank 5 kali, dan Bank Indonesia sudah menaikkan 6 kali. Namun kenaikan suku bunga belum mampu kendalikan inflasi," sebut Chairul Tanjung.
Bicara soal inflasi yang tinggi, Chairul Tanjung mengatakan kekhawatiran resesi kemungkinan akan meningkat. Namun, dia menegaskan resesi ekonomi nampaknya tidak akan terjadi.
"Pertanyaannya adalah apakah dunia bisa jatuh ke resesi? Tentu kalau melihat data sekarang resesi tidak akan terjadi," sebut Chairul Tanjung.
(hal/das)