Penculikan terhadap pilot Mark Philip Mehrtens oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) membuat Susi Air merugi. Kerugiannya ditaksir puluhan miliar.
Dikutip dari CNN Indonesia, Kuasa Hukum Susi Air Donal Fariz menyebut, untuk pesawat saja kerugiannya telah mencapai US$ 2 juta atau sekitar Rp 30,4 miliar (kurs Rp 15.244).
"Jadi harga pesawat itu saja US$2 juta dan tidak diproduksi lagi sekarang, sudah close," kata Donal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Donal mengaku kesulitan untuk menghitung kerugian materil lainnya. Ia kembali mengatakan, nilai kerugian pesawat sebesar US$ 2 juta.
"Susah saya menghitungnya, yang jelas satu frekuensi penerbangan itu, nilai subsidi pemerintah lebih kurang Rp 14 jutaan satu flight per jam. Sekarang penerbangan 22 hari ke Kabupaten Nduga tidak lagi bisa terlaksana. Nilai kerugian pesawat itu US$2 juta," katanya.
Dia juga mengatakan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pemerintah. Sebab, subsidi yang diterima oleh Susi Air berasal dari APBN.
"Makanya Bu Susi tadi sampaikan teman-teman, yang diterima Susi Air itu adalah terbang oleh negara, karena jenisnya adalah subsidi dari APBN dan APBD dan per jam itu lebih kurang Rp 14 juta atau Rp 15 juta tergantung daerah masing-masing," katanya.
Dalam konferensi pers, pemilik Susi Air, Susi Pudjiastuti meminta maaf kepada masyarakat Papua karena operasional Susi Air terganggu imbas penculikan tersebut. Susi mengatakan, 70% penerbangan pesawat Pilatus Porter kini telah berhenti.
Baca berita selengkapnya di sini
(acd/zlf)