Beredar kabar di antara staf Twitter bahwa CEO The Boring Company Steve Davis akan menggantikan Elon Musk sebagai CEO Twitter.
Dilansir dari Business Insider, Rabu (1/3/2023), Davis berperan dalam mengatur terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) di Twitter belum lama ini. PHK tersebut terjadi pada minggu ini yang memangkas 200 orang karyawan.
Selain itu, Davis juga membantu menghemat pengeluaran Twitter. Davis diminta oleh Musk untuk mengurangi biaya operasional sebesar US$ 500 juta. Pada akhirnya, ia berhasil memangkas hingga US$ 1 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesuksesannya dalam memangkas biaya dengan segala cara yang diperlukan telah menimbulkan spekulasi yang berkembang secara internal bahwa Musk akan memilihnya untuk menjadi CEO Twitter selanjutnya," tulis laporan Platformer, dikutip dari India Today, Rabu (1/3/2023).
Sebagai informasi, sebelum menjadi CEO The Boring Company, Davis sudah bekerja dengan Musk di SpaceX. Keduanya sudah bekerja bersama sejak 2003.
Elon Musk memang beberapa kali mengatakan akan mundur dari jabatannya sebagai CEO Twitter. Baru-baru ini, ia mengungkapkan akan menunjuk CEO Twitter yang baru pada akhir 2023.
Namun, sebelum mundur ia ingin memastikan bahwa perusahaan media sosial tersebut berada pada keadaan yang stabil.
"Saya rasa mungkin menjelang akhir tahun ini adalah waktu yang tepat untuk mencari orang lain untuk menjalankan perusahaan, karena menurut saya perusahaan akan berada di posisi stabil sekitar akhir tahun ini," kata Musk, dikutip dari CNBC, Rabu (1/3/2023).
Musk mengambil alih posisi CEO Twitter dari Parag Agrawal setelah membeli perusahaan tersebut senilai US$ 44 miliar pada Oktober tahun lalu. Ia memang sudah mengindikasikan bahwa dirinya tidak akan memegang jabatan CEO Twitter secara permanen dan akan menyerahkannya ke orang lain.
(hns/hns)