Tabrakan kereta terjadi di Yunani pada Selasa (28/2) lalu. Kecelakaan yang merenggut setidaknya 43 korban jiwa disebut karena adanya kesalahan manusia atau human error.
Hal itu diungkapkan oleh Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis. "(Kejadian tersebut) karena kesalahan manusia yang tragis," ucapnya, dikutip dari BBC, Kamis (2/3/2023).
Kepala stasiun, yang bertanggung jawab memberi sinyal, menyangkal melakukan kesalahan. Menurutnya, kecelakaan itu terjadi kemungkinan karena ada kegagalan teknis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kecelakaan itu terjadi tepat sebelum tengah malam pada hari Selasa (28/2). Kereta penumpang yang membawa sekitar 350 orang bertabrakan dengan kereta barang saat keluar dari terowongan setelah meninggalkan Kota Larissa. Hingga kini, masih belum jelas kenapa kedua layanan tersebut berada di jalur yang sama.
Kepala stasiun lokal telah didakwa dengan pembunuhan, Menteri Perhubungan Yunani Kostas Karamanlis telah mengundurkan diri setelah kejadian kecelakaan tersebut. Tim penyelamat juga terus mencari korban selamat.
Serikat pekerja mengatakan bahwa tabrakan tersebut memiliki banyak faktor. Kecelakaan itu menyoroti berbagai 'kekurangan', termasuk kurangnya staf, sinyal rusak, dan fasilitas yang sudah usang.
"Empat gerbong pertama dari kereta penumpang tergelincir dan dua gerbong pertama terbakar dan hampir hancur total," kata Gubernur wilayah Thessaly, Kostas Agorastos.
Para penyintas menggambarkan suasana kacau setelah kecelakaan tersebut. Salah satunya Giannis Antonoglou, yang melarikan diri dari kompartemen kelima kereta penumpang.
"Jendela tiba-tiba pecah dan kami akhirnya berada dalam posisi miring 45 derajat, seolah-olah akan terjungkal," tuturnya.
Beberapa penumpang mengatakan mereka terpaksa memecahkan jendela gerbong dengan badan atau barang bawaan mereka untuk menghindari reruntuhan yang terbakar.
Simak Video 'Horor Tabrakan Kereta Vs Kereta di Yunani, 26 Orang Tewas':