Anggaran Kemiskinan Rp 500 T, MenPAN-RB: tapi Dampaknya Baru 0,5%

Anggaran Kemiskinan Rp 500 T, MenPAN-RB: tapi Dampaknya Baru 0,5%

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 02 Mar 2023 14:02 WIB
MenPAN-RB Azwar Anas
MenPAN-RB Azwar Anas (Foto: KemenPAN-RB)
Jakarta -

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas kembali menyinggung anggaran pengentasan kemiskinan di Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah yang kurang terasa ke masyarakat. Padahal anggaran tersebut mencapai Rp 500 triliun.

"Ada banyak kegiatan K/L, pemerintah daerah menghabiskan anggaran besar tapi sebagian tidak inline dengan target prioritas Bapak Presiden. Ini yang pernah kami contohkan bagaimana anggaran kemiskinan yang tersebar kurang lebih Rp 500 triliun tapi dampaknya baru 0,6-0,5%," kata Anas dalam acara Talkshow RB Tematik di Universitas Indonesia, Kamis (2/3/2023).

Oleh karena itu, program-program pengentasan kemiskinan saat ini dimasukkan ke dalam salah satu indikator reformasi birokrasi (RB) tematik. Tujuannya supaya penilaian untuk mendapat kenaikan tunjangan kinerja didasari dari hasil penurunan angka kemiskinan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke depan RB-nya naik, pemda tidak perlu lobi ke Jakarta, tidak perlu undang konsultan rapat di hotel-hotel, cukup kurangi saja angka kemiskinannya di kabupatennya, angka RB-nya otomatis melompat naik. Begitu juga terkait K/L sesuai program prioritasnya," tutur Anas.

Dengan mekanisme penilaian RB tematik ini, Anas memastikan program-program pengentasan kemiskinan tidak lagi hanya sekadar formalitas untuk memberikan semangkuk bubur kacang hijau (burjo) bagi masyarakat miskin, melainkan lebih ke program yang memberi gizi seimbang.

ADVERTISEMENT

"Jangan sampai penyampaiannya bagus tapi intervensi anggarannya nggak jelas. Programnya kemiskinan, sosialisasinya banyak, tapi yang dibagi gizi untuk rakyat miskin masih satu mangkuk (bubur) kacang hijau," bebernya.

Menurut Anas, saat ini program pengentasan kemiskinan lebih banyak sosialisasi dan rapatnya dibandingkan biaya untuk memberi gizi seimbang ke masyarakat.

"Kadang sosialisasi dan rapatnya lebih tinggi dibandingkan biaya untuk memberikan telur dan gizi. Jaman saya kecil ya, satu mangkok (bubur kacang hijau) perjalanan dinas pakai bus. Sekarang perjalanan dinas pakai pesawat, masih satu mangkok juga, kira-kira gitu," imbuhnya.

Simak Video: Risma Bantah Dana Kemiskinan Rp 500 T buat Rapat: Kita Hemat

[Gambas:Video 20detik]



(aid/das)

Hide Ads