Sementara itu, menurut Ketua Umum Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi mengatakan harga daging sapi Brasil lebih murah dibanding daging sapi Australia. Jika dibandingkan dengan kualitas, menurutnya tidak jauh berbeda.
"Lebih murah Brasil ketimbang Australia. Makanya dominasi impor itu nggak di Australia, di Brasil," katanya ke detikcom.
Terkait penyaluran impor daging sapi, Asnawi berharap penyaluran daging impor dapat dilakukan bagi semua lapisan pedagang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saran kami dari JAPPDI berharap sekali kebijakan pemerataan penyaluran atau distribusi daging dari Perum Bulog itu dibuka, tanpa memandang dia pelaku menengah, besar, atau UMKM," ungkapnya.
Menurutnya, dengan memutus panjangnya mata rantai distribusi dapat menurunkan harga yang diterima oleh konsumen. Ia berharap bahwa UMKM juga dapat membeli daging impor langsung ke pemerintah tanpa melalui agen terlebih dahulu dengan cara rembukan atau membuat kongsi sesama UMKM.
Sebab, menurutnya yang menjadi tombak pedagang eceran adalah pedagang di pasar. Ia mengatakan apabila pemerintah memiliki program untuk menjual harga daging ke tangan konsumen dengan harga tertentu, seharusnya mereka bisa memutus mata rantai distribusi yang panjang.
Dengan pemerataan seperti itu, menurutnya harga di pasar juga akan terkendali dan program pemerintah untuk menjual daging dengan harga tertentu dapat terwujud.
(hns/hns)