Pariwisata menjadi salah satu sektor yang paling terdampak kala pandemi COVID-19 mengguncang dunia. Banyak negara yang berupaya memulihkan sektor pariwisatanya. Bahkan ada yang sampai rela membayar para turisnya secara cuma-cuma demi memancing kedatangan pengunjung, salah satunya ialah Taiwan.
Dilansir dari CNBC Make It, Selasa (7/3/2023), pemerintah Taiwan menawarkan turisnya uang sebesar NT$ 5.000 dolar atau sekitar Rp 2,5 juta (kurs Rp 500/NT$) per pelancong. Sementara untuk grup wisata akan diberikan NT$ 20.000 s.d 90.000 atau setara Rp 10-45 juta per grup wisata.
Direktur jenderal Biro Pariwisata Taiwan, Chang Shi-chung, mengatakan pada tahun 2022 angka turis Taiwan berada di bawah 900.000. Angka ini terbilang sangat jauh bila dibandingkan dengan rekor 11,8 juta turis internasional pada tahun 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itulah, langkah ini dilakukan sebagai salah satu strategi dalam menggaet para turis mancanegara. Taiwan sendiri berfokus untuk menarik lebih banyak pengunjung dari tempat-tempat seperti Jepang, Korea Selatan, Asia Tenggara, Hong Kong dan Makau, Eropa, hingga Amerika Serikat (AS).
Lebih lanjut ia menjelaskan, uang itu nantinya akan dikirim melalui kartu turis digital untuk memastikan dana tersebut langsung masuk ke pariwisata Taiwan. Wisatawan akan dapat menggunakan kartu tersebut untuk makanan, akomodasi, dan biaya perjalanan lainnya.
Namun demikian, masih belum jelas kapan dan bagaimana Taiwan akan mulai mendistribusikan kartu turis digital, karena pemerintah belum merilis rencananya secara resmi.
Sebagai tambahan informasi, Taiwan bukan satu-satunya negara yang rela menggelontorkan uang kepada para turisnya demi mendorong pemulihan sektor pariwisatanya. Tempat-tempat seperti Hong Kong dan wilayah di Italia telah menawarkan perjalanan gratis, bahkan rumah gratis untuk mendorong orang berkunjung dan membantu meningkatkan ekonomi mereka.
Simak juga Video 'Laporan Kasus Baru Flu Burung H5N6 di China':