RI Masih Kena 'Jebakan' Ini, Kemenkeu Buka-bukaan Jalan Keluarnya

RI Masih Kena 'Jebakan' Ini, Kemenkeu Buka-bukaan Jalan Keluarnya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 09 Mar 2023 19:30 WIB
Bank Dunia mengumumkan peringkat Indonesia turun menjadi negara lower middle income. Itu artinya Indonesia turun kelas dan kembali menjadi negara berpenghasilan menengah ke bawah. Lalu apa saja dampak penurunan kelas ini ke perekonomian Indonesia?
Ilustrasi/Foto: Rifkianto Nugroho/Detikcom
Jakarta -

Indonesia menargetkan bisa keluar dari middle income trap atau jebakan pendapatan kelas menengah. Bagaimana caranya?

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengungkapkan pemerintah berupaya membawa Indonesia keluar dari jebakan tersebut.

"Kita ini seharusnya sudah masuk middle income upper dua tahun lalu, tapi balik lagi ke middle income lower," kata dia dalam acara Market Outlook CNBC 2023 secara virtual, Kamis (9/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Febrio menyebutkan, pemerintah terus berupaya menjaga momentum pertumbuhan pendapatan per kapita Indonesia. Oleh karena itu pemerintah fokus pada upaya jangka pendek penanganan inflasi, pertumbuhan ekonomi, mengurangi pengangguran, dan angka kemiskinan ekstrem.

"Jadi kita fokus ke strategi yang memiliki nilai lebih tinggi, contohnya hilirisasi," imbuh dia.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan memang sangat sulit untuk keluar dari jebakan kelas menengah dan menjadi negara maju. Dia bilang dalam 50 tahun terakhir saja, cuma 20 negara yang berhasil lolos dari jebakan kelas menengah dan menjadi negara berpenghasilan tinggi alias high income.

"Semua negara pengin jadi negara maju dan kaya alias high income. Namun, nggak semua bisa capai itu. Selama 50 tahun terakhir nggak lebih dari 20 negara dunia yang mampu lepaskan diri dari low middle kemudian jadi high income country," ungkap Sri Mulyani saat memberikan Kuliah Umum di depan mahasiswa STKIP PGRI Sumenep yang disiarkan virtual, Kamis (2/2/2023) lalu.

Sri Mulyani sempat mengungkapkan beberapa negara yang berhasil menjadi negara berpenghasilan tinggi, mulai dari Australia, Taiwan, hingga Korea Selatan.

Lihat juga Video 'Kasus Rafael Belum 'Sembuh', Muncul Transaksi Rp 300 T di Kemenkeu':

[Gambas:Video 20detik]



(kil/ara)

Hide Ads