Mau Sebar Bansos Pangan, Bulog-RNI Masih Tunggu Data Kemensos

Mau Sebar Bansos Pangan, Bulog-RNI Masih Tunggu Data Kemensos

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 15 Mar 2023 12:44 WIB
Pemerintah memberikan izin impor beras sebanyak 500 ribu ton kepada Bulog. Hari ini 5.000 ton beras asal Vietnam masuk lewat Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.
Ilustrasi Beras Bulog/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Pemerintah akan membagikan bantuan sosial (bansos) baru yakni bansos pangan berupa beras, ayam, dan telur. Bansos tersebut kini tengah disiapkan BUMN yakni Perum Bulog dan holding BUMN Pangan PT RNI (Persero).

Direktur Bisnis Perum Bulog, Febby Novita mengatakan bansos akan dibagikan untuk tiga bulan dengan jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) sekitar 21 juta. Untuk beras, nantinya setiap penerima manfaat mendapat beras 10 kg per bulan.

"Persiapan kita adalah hari ini kita sudah cetak kemasan, dan kemasannya khusus bantuan pangan namanya, setiap bulan akan dikeluarkan 210 ribu ton untuk bansos dikali tiga. Jadi nanti satu keluarga itu tiga bulan akan mendapat 10 kg, 10 kg, 10 kg," katanya di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain cetak kemasan, pihaknya telah mendistribusikan beras ke seluruh wilayah. Namun, pihaknya masih menunggu data dari Kementerian Sosial.

"Kami memiliki beras untuk membagikannya, nanti kita akan tender untuk transporternya, tapi datanya masih kami tunggu dari Kementerian Sosial," katanya.

ADVERTISEMENT

Ia melanjutkan, berdasarkan informasi yang ia terima, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah mengirim surat ke Kementerian Sosial untuk meminta data. "Karena berasnya dibagikan door to door langsung kepada nama by name by address," ujarnya.

Direktur Komersial RNI Ardiansyah Chaniago menuturkan, program ini merupakan yang pertama dijalankan RNI. Ia memastikan, untuk stok ayam dan telur aman, tapi masih menunggu kepastian jumlah KPM.

"Jadi jumlah KPM yang terakhir kami dapatkan dari BKKBN berdasarkan by name by address yang sudah lengkap, kurang lebih sekitar 2 juta. Tapi apakah nanti finalnya 2 juta, kami masih menunggu finalisasinya," terangnya.




(acd/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads