Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat China dan Amerika Serikat (AS) merupakan negara dengan pangsa ekspor terbesar Indonesia. Komoditasnya beragam mulai dari besi dan baja, batu bara, hingga pakaian.
Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M Habibullah mengungkapkan China kini masih menguasai pangsa ekspor nonmigas sebesar 24,93% atau US$ 5,04%. Kemudian, Amerika Serikat (AS) menduduki posisi kedua dengan porsi 9,46% atau US$ 1,91 miliar, dan Jepang 8,6% atau sebesar US$ 1,74 miliar.
"Komoditas utama yang diekspor ke China pada periode tersebut adalah besi/baja, lignit, dan batubara," kata dia dalam konferensi pers, Rabu (15/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian untuk ke AS, RI banyak mengekspor komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya. Tak cuma itu ada juga pakaian dan aksesori bukan rajutan, dan ada komoditas pakaian dan aksesoris rajutan.
BPS juga mencatat peningkatan ekspor terbesar terjadi ke India dengan nilai US$ 258 juta. "Peningkatan terbesar komoditasnya bahan bakar mineral, bijih terak dan abu logam," ujar dia.
Kemudian diikuti ekspor ke Bangladesh sebesar US$ 179,5 juta dan ke Taiwan sebesar US$ 121,7 juta. Tak cuma itu ada juga ekspor ke Mesir US$ 77,9 juta dan Thailand US$ 60,1 juta.
Sedangkan ekspor Indonesia ke Korea Selatan turun US$ 218,1 juta. Kemudian ekspor ke China turun hingga US$ 210,4 juta.
Selanjutnya ekspor ke Jepang tercatat turun US$ 152,4 juta. Ekspor ke Swiss tercatat turun US$ 142,7 juta dan ekspor ke Italia turun US$ 122,1 juta.
Simak juga Video: Zulhas Dorong Pedagang RI Genjot Ekspor ke Afrika hingga Timur Tengah