Andi menjelaskan, banyak teman-temannya yang merupakan pengusaha menjadi korban penipuan Akbar. Para korban tersebut bahkan mengadukan perbuatan Akbar kepadanya.
"Banyak sebenarnya yang mengadukan ke saya, banyak sekali. Semua korbannya teman dekat saya. Mereka awalnya segan mengadu ke saya. Tapi mungkin karena sudah terlalu lama barang yang dijanjikan Akbar tidak datang, akhirnya mereka mengadu ke saya," kata Andi kepada detikcom, Rabu (15/3/2023).
Menurut Andi, beberapa korbannya sering meminta izin kepadanya untuk melaporkan Akbar ke polisi jika tidak bertanggung jawab atas perbuatannya. Andi sendiri selalu mempersilakan para korban untuk melakukannya. Di sisi lain, Andi juga mengingatkan Akbar untuk segera bertanggung jawab jika tidak ingin dipolisikan.
"Jadi dia janjikan mobil mewah, mobil sport dengan murah ke orang, tapi barangnya nggak ada. Orang-orang yang datang ke saya minta izin, kalau dia (Akbar) satu minggu belum ada barangnya, gimana kalau saya lapor ke polisi. Saya bilang silakan saja," kata Andi.
"Saya bilang juga ke Akbar, saya wanti-wanti terkait ini. Tapi dia selalu bilang tenang saja pak, siap pak," sambungnya.
Atas masalah-masalah itu, Andi mengaku sering memarahi Akbar. Menurutnya, masih banyak orang-orang yang percaya dengan tawaran Akbar karena postingan selebgram Ajudan Pribadi itu dinilai dekat dengan para pejabat.
"Saya, mohon maaf, sering maki-maki dia, nasehati dia. Bukti bahwa selaku bapak, pernah ikut sama saya. Saya marahi, janganlah kau tipu orang. Banyak ini bukti chat saya suka memarahi dia atas kelakuannya," kata Andi.
"Saya marah, itu hampir setiap bulan. Dia janjikan mobil, tapi mobilnya belum datang. Saya nggak pernah lihat wujudnya (mobilnya) ke saya. Tapi orang kan percaya dia foto dengan para pejabat. Dia keliru menggunakan nama besar pejabat itu," sambungnya.
Andi sendiri mengaku kaget Akbar akhirnya benar jadi tersangka kasus penipuan. Menurut Andi, Akbar melakukan penipuan tersebut karena gaya hidupnya yang kini berlebihan.
"Kaget saya dikirimi berita semua. Saya sampaikan, saya tidak menyangkal dia anak angkat saya, dia pernah ikut saya. Tapi mungkin dia lupa diri, gaya hidup (Ajudan Pribadi) berlebihan. Dia harus bertanggung jawab," tuturnya. (fdl/fdl)