Di Depan DPR, Zulhas Buka-bukaan Minyakita Sukses

Di Depan DPR, Zulhas Buka-bukaan Minyakita Sukses

Ilyas Fadilah - detikFinance
Rabu, 15 Mar 2023 17:29 WIB
Mendag Zulkifli Hasan
Foto: (Ilyas Fadilah/detikcom)
Jakarta -

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyebut program Minyakita terlalu sukses. Hal ini dipamerkan Zulhas saat rapat kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI.

"Jadi Minyakita ini saya beri judul terlalu sukses. Semua orang minta Minyakita. Bahkan data-data yang saya dapat, minyak-minyak premium itu turunnya bukan 10%, 80%," katanya saat Raker bersama komisi VI DPR RI, Rabu (15/3/2023).

Menurut Zulhas, produsen besar bahkan tertarik pindah ke Minyakita. Pasalnya harga Minyakita lebih murah ketimbang minyak premium dengan kemasan yang sama. Miyakita dibanderol Rp 14 ribu per liter, sementara minyak premium dihargai Rp 19 ribu per liter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada saya datang ke satu pabrik minyak goreng, Tropical. Itu turunnya 80% pak.

Penjualnya tapi pindah ke Minyakita, pindah. Dia produksi Minyakita, dia juga produsen merk premium. Nah merk premium ini pindah. Yang dibeli itu Minyakita karena itu kan kemasannya sama, minyaknya sama," bebernya.

ADVERTISEMENT

Zulhas melanjutkan, permintaan produk Minyakita datang dari gubernur, bupati, marketplace hingga pasar-pasar modern. Namun dampaknya, kata Zulhas, hal ini membuat stok Minyakita di pasar tradisional berkurang.

Ketua umum PAN ini menyebut Minyakita harusnya disalurkan ke masyarakat yang kurang mampu. Tetapi terjadi kelangkaan karena Minyakita terlalu populer.

"Tetapi kejadian sekarang ini Minyakita semua orang carinya Minyakita, terlalu terkenal dan populer. Tapi ada bagusnya juga, yang premium yang (harganya) Rp 21 ribu, Rp 25 ribu juga turun. Minyak tadinya Rp 19 ribu yang premium sekarang dijual Rp 16 ribu, turun harganya," terang Zulas.

Oleh karena itu, menurut Zulhas, berdasarkan rapat dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Minyakita dikembalikan agar dijual kembali ke pasar tradisional. Produk yang ada di marketplace dan retail modern juga ditarik Kemendag.

"Kita takedown dari marketplace, jadi marketplace nggak ada lagi sekarang, nggak boleh. Kita tidak jual di retail modern. Ini jatahnya premium. Kita kembalikan ke pasar-pasar," pungkasnya.

(dna/dna)

Hide Ads