Harga pembelian pemerintah (HPP) gabah di tingkat petani dan harga eceran tertinggi (HET) beras bakal naik dalam waktu dekat. Besaran-besaran kenaikan harganya sudah diumumkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi bilang penetapan harga ini sudah disetujui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pihaknya akan mengeluarkan aturan dalam waktu dekat.
"Pak Presiden meminta untuk segera diumumkan sedangkan perundangannya dalam proses, sehingga ini bisa dapat diberlakukan segera," kata Arief usai melakukan rapat terbatas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2023).
Dia juga mengungkapkan alasan kenaikan HET dan HPP yang dilakukan pemerintah. Menurutnya kenaikan dilakukan untuk menguntungkan semua pihak.
Misalnya, kenaikan HPP gabak kering panen (GKP) yang harganya dinaikkan menjadi Rp 5.000 per kilogram, hal itu dilakukan untuk memberikan keuntungan kepada para petani.
"Kita sudah punya kalkulasi cost structure-nya dan Presiden menyampaikan harus untung di tingkat petani harganya harus wajar di penggiling dan pengusaha dan konsumen, sehingga angka Rp 5.000 ini sudah cukup," ujar Arief.
Kemudian dia menjelaskan meskipun HET beras mengalami penyesuaian, kenaikannya masih terjangkau bagi masyarakat. Pada intinya, menurut Arief yang ingin dilakukan adalah menguntungkan petani, produsen, distributor, dan juga konsumen.
"Kemudian untuk HET untuk batas di konsumen, sedangkan untuk HET ini kita bagi 3 zona tadi yang disampaikan untuk konsumennya HET, dan melindungi petani HPP di Bulog," kata Arief.
Simak Video 'Jokowi Heran, Kok Panen Raya Tapi Harga Beras Tak Turun':
Daftar kenaikan harga beras di halaman berikutnya.