Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Nasari kembali menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke-24 Tahun Buku 2022 sekaligus melakukan pergantian kepengurusan KSP Nasari periode 2023-2028 di Hotel Patra Semarang, Jumat (17/3/2023).
Ketua pengurus baru, Frans Meroga Panggabean mengatakan, pelaksanaan RAT merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam hirarki pengambilan keputusan pada koperasi, sekaligus sebagai wujud pertanggungjawaban hasil kerja pengurus kepada para anggota.
KSP Nasari, kata Frans, yang didirikan di Semarang pada 31 Agustus 1998 lalu, saat ini memiliki 45 kantor cabang dan lebih dari 300 loket pelayanan yang beroperasi di seluruh wilayah Indonesia. Serta sejak 2021 KSP Nasari telah meluncurkan mobile super apps dengan nama Nasari Digital (Nadi),
"Anggota kami yang berjumlah 39.730 orang saat ini dapat memakai Nadi dalam pelayanan kebutuhan dan kenyamanan dalam bertransaksi keuangan dengan sejumlah fitur yang ada dalam aplikasi tersebut antara lain e-wallet, pembayaran/billing/payment point, simpanan, pinjaman, marketplace, e-learning UMKM, RAT Online, dan QRIS," jelas Frans.
Dalam RAT KSP NASARI tersebut, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Uno berkenan mengukuhkan KSP Nasari sebagai Pionir Unicorn Koperasi di Indonesia, bersamaan dengan pencanangan Gerakan Koperasi Modern Berbasis Digital sebagai Pelopor Era Society 5.0.
Menteri Parekraf Sandiaga Uno menyampaikan ucapan selamat atas diselenggarakannya RAT KSP Nasari. Ia mengapresiasi KSP Nasari yang telah melakukan secara rutin inkubasi UMKM melalui pelatihan legalitas dan perizinan, pelatihan marketing digital, pelatihan manajemen keuangan, bisnis matching dan live shopping.
"Semoga dengan dikukuhkan KSP Nasari sebagai Pionir Unicorn Koperasi Indonesia, dapat mendukung pemulihan ekonomi Indonesia terutama adaptasi memasuki tatangan ekonomi baru berbasis digital serta menjadi percontohan bagi koperasi lain agar siap bertransformasi menjadi koperasi modern," ujar Menteri Sandi.
Sedangkan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Ema Rachmawati yang hadir mewakili Gubernur Jawa Tengah mengatakan, perusahaan digital enggan dilirik perbankan karena memang kebanyakan hanya berkantor virtual, padahal mereka sebenarnya membutuhkan fasilitas pembiayaan.
"Kondisi itupun seharusnya menjadi kesempatan bagi koperasi simpan pinjam untuk menjadi solusi pembiayaan karena sebenarnya para pelaku bisnis digital ini memiliki kompetensi dan peluang untuk berkembang, namun terkendala modal yang terbatas," ujar Ema.
Menanggapi hal tersebut, Frans berkata akan menindaklanjuti peluang tersebut guna mempelajari model bisnis digital juga mendalami mitigasi resiko pembiayaan. Sehingga akan melengkapi layanan KSP NASARI saat ini, yaitu pembiayaan bagi pelaku UMKM yang terlibat dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.
"Para pelaku UMKM, terutama yang tergabung dalam aplikasi digital yang dikelola oleh LKPP atau LPSE seperti E-Katalog Lokal, Sip Lah bagi sekolah, atau PADI UMKM bagi BUMN dapat kami berikan modal kerja agar dapat melaksanakan pengadaan barang dan jasa pemerintah, sehingga otomatis dapat naik kelas," ungkap Frans lagi.
![]() |
Delapan Koperasi Gagal Bayar adalah Koperasi Palsu
RAT KSP Nasari ke-24 kali ini dibuka oleh Menteri Koperasi dan UKM RI yang diwakili Pengawas Ahli Utama Kemenkop Suparno bersama Gubernur Jawa Tengah yang diwakili Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Ema Rachmawati, Ketua Forum Koperasi Indonesia (Forkopi) Andy Arslan Djunaid, serta Ketua KSP Nasari periode 2018 - 2023 Sahala Panggabean MBA.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam sambutan yang dibacakan Pengawas Ahli Utama Kemenkop Suparno, mengatakan bahwa saat ini Kemenkop fokus dalam penertiban tata kelola dan akuntabilitas koperasi. Penilaian kesehatan koperasi kontinu digalakkan guna menjaga pengelolaan yang profesional dan kredibel.
"Penilaian KSP Nasari yang sudah baik dan sehat selama ini kiranya tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Kalau pun ada beberapa perbaikan administrasi yang diminta dalam penilaian kesehatan, kami harap segera ditindaklanjuti," kata Suparno yang sebelumnya adalah Deputi Menteri Koperasi Bidang Pengawasan.
Merespons hal itu, Frans Meroga berkomitmen selalu menjaga marwah dan Jati diri Koperasi Sejati sebagaimana yang telah dibuktikan KSP Nasari selama ini. Ia pun mengatakan bahwa perjalanan 25 tahun terakhir KSP NASARI, tidak mungkin dikhianati hanya demi tujuan sesaat yang menguntungkan segelintir orang atau kelompok.
"Dengan tegas kami katakan bahwa delapan koperasi bermasalah akhir-akhir ini adalah Koperasi Palsu. Mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat keuangan yang bersembunyi dibalik baju Koperasi dengan ulah-ulah yang tidak terpuji," pungkas Frans yang juga Ketua Umum Angkatan Muda Koperasi Indonesia (AMKI).
(upl/upl)