Gara-gara ini, Sarinah Harus Bayar 'Sewa' Rp 5 M/Bulan ke WIKA

Gara-gara ini, Sarinah Harus Bayar 'Sewa' Rp 5 M/Bulan ke WIKA

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 21 Mar 2023 18:30 WIB
Pemugaran gedung Sarinah Thamrin diketahui sudah rampung. Pusat perbelanjaan pertama di Jakarta ini pun rencananya akan dibuka lagi pada 21 Maret mendatang.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Subholding BUMN pariwisata, PT Sarinah punya utang Rp 560 miliar kepada PT Wijaya Karya (Persero) Tbk alias WIKA untuk kebutuhan renovasi gedung Sarinah di Jakarta Pusat. Karenanya, Sarinah harus membayar uang 'sewa' Rp 5 miliar per bulan kepada WIKA.

Direktur Utama Sarinah, Fetty Kwartati mengatakan utang tersebut merupakan hasil kerja sama dengan skema Build Operate Transfer (BOT). Kerja sama ini dilakukan demi pelaksanaan renovasi gedung Sarinah.

"Kerja sama dengan WIKA lewat BOT. Kami tidak mendapatkan PMN sehingga kerja sama dengan WIKA dalam bentuk WOT selama 30 tahun sebesar Rp 560 miliar," kata Fetty, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VI DR RI, Selasa (21/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fetty menjelaskan, dengan skema ini pihaknya harus mengembalikan uang tersebut dengan cara mencicil dalam kurun waktu 30 tahun.

"Jadi bentuknya bukan depresiasi, tapi kita masuk ke uang sewa. Seperti kita nyicil selama 30 tahun," kata Fetty.

ADVERTISEMENT

"Sewanya setiap bulannya sekitar Rp 5 miliar (dibayar ke WIKA) untuk space 23 ribu m2," sambungnya.

Di sisi lain, Fetty mengatakan apabila ke depan pihaknya mendapatkan opsi lain untuk melakukan pengembalian uang, pihaknya akan segera menyelesaikan utang ini. Namun hingga saat ini, BOT masih menjadi pilihan terbaiknya.

Sebagai tambahan informasi, BOT merupakan skema kerja sama di mana investor nantinya membangun dan mengoperasikan dalam waktu tertentu. Dalam kerja sama ini bisa ada kompensasi, bisa juga tidak. Setelah waktu yang diperjanjikan selesai, maka bangunan tersebut menjadi pemilik lahan.

Sarinah sendiri mulai direnovasi oleh WIKA pada pertengahan tahun 2020 lalu. Adapun proses konstruksinya selesai dan sudah mulai beroperasi sebagian sejak 23 Maret 2022. Kini pusat perbelanjaan tertua di Jakarta itu telah beroperasi penuh dan diisi oleh 100% produk lokal.

Fetty mengatakan, Sarinah kini telah diisi oleh lebih dari 500 UMKM. Tidak hanya itu, jumlah pengunjung hingga 25 ribu orang/hari dalam periode transformasi 2022-2023. Pusat perbelanjaan ini juga masuk ke dalam 10 besar mal dengan pengunjung tertinggi.

"Dalam periode transformasi 2022-2023, Sarinah mencatatkan pengunjung per hari mencapai 25 ribu orang. Angka ini meningkat 262% dari sebelumnya yang hanya 6.900 orang/hari di 2016," kata Fetty.




(zlf/zlf)

Hide Ads