.webp)
Hakim Agung Gazalba Saleh kembali ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Gazalba kini dijerat dengan pasal gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang (TPPU).
"Penanganan perkara di MA, kami ingin sampaikan pada sore hari ini KPK juga tetapkan tersangka GS hakim agung di Mahkamah Agung dengan pasal gratifikasi dan tindak pidana pencucian uang," kata Kabag Pemberitaan KPK Ali Fikri di gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Selasa (21/3) kemarin.
Sebagai pejabat negara, Gazalba Saleh melaporkan harta kekayaannya ke LHKPN KPK. Ia terakhir melaporkan LHKPN pada 21 Januari 2022 untuk periodik tahun 2021. Dalam LHKPN itu, Gazalba Saleh tercatat memiliki harta kekayaan senilai Rp 7.882.108.961 atau Rp 7,88 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rincian hartanya adalah berupa tanah dan bangunan dengan total nilai Rp 5.200.000.000 atau Rp 5,2 miliar. Ada tiga properti yang dimiliki Gazalba Saleh. Pertama,tanah seluas 286 m2 di Kab/Kota Bekasi senilai Rp 1 miliar. Kedua, tanah dan bangunan seluas 120 m2/66 m2 di Kab/Kota Surabaya senilai Rp 2 miliar.
Lalu yang ketiga, tanah dan bangunan seluas 140 m2/56 m2 di Kab/Kota Bandung senilai Rp 2.200.000.000 atau Rp 2,2 miliar. Semua properti yang dimiliki Gazalba Saleh tercatat didapatkan dari hasil sendiri.
Selain itu, Gazalba Saleh juga tercatat punya harta berupa kendaraan. Dalam LHKPN-nya, kendaraan yang dimiliki hanya satu unit mobil merek Toyota Avanza tahun 2015 seharga Rp 120 juta. Ia juga punya harta bergerak lainnya senilai Rp 260.600.000 dan kas-setara kas Rp 2.301.508.961 atau Rp 2,3 miliar.
Gazalba Saleh tak tercatat memiliki utang. Dari rincian tersebut, maka total harta kekayaan Gazalba Saleh yang tercatat di LHKPN pada 2021 adalah Rp 7,88 miliar.
(fdl/ara)
