Perusahaan IT Accenture berencana memangkas 19.000 pegawainya di seluruh dunia. Rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) ini dilakukan karena perusahaan akan melakukan efisiensi di tengah ekonomi dunia yang tidak pasti.
Dikutip dari CNN, Jumat (24/3/2023), perusahaan mengeluarkan US$ 1,2 miliar untuk pesangon bagi 2,5% tenaga kerjanya dalam 18 bulan ke depan. Kemudian US$ 300 juta untuk memodifikasi ruang kantornya. Perusahaan menyebut pekerja yang di-PHK adalah yang bekerja di back office.
Saat ini Accenture memiliki 738 ribu pegawai di seluruh dunia. Dalam laporan kuartalan terbarunya perusahaan menyebut memang terus melakukan perekrutan pegawai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, perusahaan juga melakukan efisiensi dan perubahan besar-besaran untuk fungsi perusahaan demi menekan biaya. Pada 2023, perusahaan memproyeksi pertumbuhan pendapatan hanya naik di kisaran 8% hingga 10%, padahal perkiraan sebelumnya 8-11%.
Saham Accenture tercatat naik 3,9% pada awal perdagangan sejak pengumuman efisiensi tersebut. Sebelumnya saham Accenture masuk dalam daftar yang turun lebih dari 5% dalam 12 bulan terakhir.
Tak cuma Accenture, KPMG juga mengumumkan akan memangkas 2% tenaga kerja di AS karena permintaan klien yang berkurang, dan McKinsey juga memangkas 2.000 staf non konsultan dalam PHK yang mereka lakukan bulan lalu.
Pekan lalu induk Facebook, Meta juga berencana untuk memangkas 10 ribu pekerja mereka lagi. Dengan pemangkasan ini maka jumlah pegawai di Meta akan berkurang sekitar 25%.
(kil/ara)