PLTP Wayang Windu II Beroperasi 2008
Senin, 28 Agu 2006 17:55 WIB
Jakarta - Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu Unit II yang berlokasi di Pengalengan, Jawa Barat diharapkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2008. Investasi proyek ini akan memakan biaya US$ 200 juta. Sebelumnya, PLTP Wayang Windu unit I berdaya 110 MW dengan menelan investasi US$ 440 juta sudah beroperasi sejak tahun 2000. Presdir dan CEO Star Energy Ltd, pengembang PLTP Wayang Windu, Supramu Santosa dalam siaran persnya menyatakan, potensi cadangan listrik Wayang Windu mencapai 400 MW. Menurutnya, untuk pengembangan unit II pihaknya akan membor sebanyak 12 sumur dan dua sumur cadangan. Star Eergy menyiapkan dana investasi hingga US$ 200 juta untuk mengembangan Wayang Windu II. Wayang Windu merupakan wilayah kerja milik Pertamina yang pengembangannya dikontrak kerjasamakan dengan Magma Nusantara Ltd yang 100 persen telah diakuisisi Star Energy Ltd. Harga jual listrik Wayang Windu ke PLN mencapai 4,94 sen dolar per kwh selama 30 tahun dengan eskalasi 1,5 persen per tahun. Bagi hasil yang disepakati adalah 4 persen Pertamina, 34 persen pemerintah, dan 62 persen Star Energy. Sebanyak 74 persen saham Star Energy dimiliki perusahaan nasional dan 26 persen dimiliki institusi keuangan, Ashmore yang berpusat di London, Inggris. Sebelumnya, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro mengatakan, proyek PLTP Wayang Windu akan menambah kehandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali. Hingga tahun 2010, pemerintah mengharapkan dapat mengembangkan pembangkit panas bumi sebesar 3.000 MW dan tahun 2025 mencapai 6.000 MW. Saat ini, potensi panas bumi di Indonesia mencapai 27.000 MW atau setara dengan 11.000 miliar barel setara minyak. Dari potensi sebesar itu baru dimanfaatkan 800 MW. Dalam dua-tiga tahun ke depan kapasitas pembangkit panas bumi akan bertambah menjadi 1.300 MW dengan beroperasinya PLTP Wayang Windu, Darajat, Kamojang, Lahendong, dan Sarulla.
(ir/)