Cek! Ini Daftar Krisis Keuangan Terbesar dalam 40 Tahun Terakhir

Cek! Ini Daftar Krisis Keuangan Terbesar dalam 40 Tahun Terakhir

Almadinah Putri Brilian - detikFinance
Minggu, 26 Mar 2023 10:57 WIB
krisis ekonomi
Foto: Getty Images/Maria Stavreva
Jakarta -

Belakangan ini telah terjadi pergolakan pasar yang sebagian didorong oleh dua dari tiga kegagalan perbankan terbesar dalam sejarah Amerika Serikat (AS). Sementara itu, pemberi pinjaman Swiss, Credit Suisse dibeli oleh saingannya yaitu UBS Group dalam sebuah merger.

Ketakutan akan hal tersebut terjadi pada perbankan lain tetap ada. Para investor juga khawatir ekonomi global akan berdampak apabila suku bunga lebih tinggi melemahkan para pemberi pinjaman.

Dilansir dari Reuters, Minggu (26/3/2023), berikut ini merupakan daftar beberapa krisis keuangan terbesar dalam 40 tahun terakhir:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Krisis Simpan Pinjam (Savings and Loan/S&L) di AS

Lebih dari 1.000 lembaga simpan pinjam di AS bangkrut dalam krisis yang terjadi selama tahun 1980-an. Hal ini mengakibatkan adanya biaya yang harus dibayarkan hingga US$ 124 miliar ke pembayar pajak.

Pergolakan ini berakar pada pinjaman real estat dan komersial yang tidak sehat yang dibuat oleh S&L setelah Amerika Serikat menghapus batasan suku bunga atas pinjaman dan simpanan mereka, yang memungkinkan mereka mengambil lebih banyak risiko.

ADVERTISEMENT

2. Kerugian Obligasi Sampah atau Junk Bond

Setelah hampir satu dekade pertumbuhan supercharged, pasar obligasi sampah merosot pada akhir 1980-an menyusul serangkaian kenaikan suku bunga oleh The Fed.

Michael Milken telah membantu mempopulerkan instrumen keuangan, dengan banyak yang menggunakannya sebagai cara mendanai pembelian dengan manfaat atau leverage. Akan tetapi, akhirnya pasokan melebihi permintaan, dan pasar mengalami penurunan. Milken didakwa dengan sekuritas dan pelaporan pelanggaran. Dia membayar denda US$ 200 juta dan menjalani hukuman 22 bulan di penjara.

3. Krisis Peso Meksiko

Pada bulan Desember 1994, Meksiko mendevaluasi mata uangnya, peso, setelah defisit neraca berjalan negara tersebut meningkat dan cadangan internasionalnya menurun. Meksiko akhirnya mendapatkan dukungan keuangan eksternal dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan bailout US$ 50 miliar dari Amerika Serikat.

4. Krisis Mata Uang Asia

Arus keluar modal yang besar dari ekonomi Asia pada pertengahan hingga akhir 1990-an memberi tekanan pada mata uang di kawasan ini, yang memerlukan dukungan pemerintah.

Krisis dimulai di Thailand, di mana pihak berwenang harus mendevaluasi baht Thailand setelah berbulan-bulan mencoba untuk mempertahankan mata uangnya terhadap dolar menguras cadangan devisanya. Hal itu selanjutnya mulai menyebar ke pasar lain di Asia, termasuk Indonesia, Korea Selatan dan Malaysia.

Badan-badan organisasi global, termasuk Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia (World Bank), harus turun tangan dengan paket penyelamatan senilai lebih dari US$ 100 miliar.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

5. Manajemen Modal Jangka Panjang atau Long Term Capital Management (LTCM)

Hedge fund AS yang sangat berpengaruh kehilangan lebih dari US$ 4 miliar dalam rentang waktu beberapa bulan pada tahun 1998 setelah krisis Asia dan krisis keuangan berikutnya di Rusia. Dana tersebut memiliki eksposur yang sangat besar terhadap obligasi pemerintah Rusia, dan mengalami kerugian besar setelah Rusia gagal membayar utangnya dan mendevaluasi mata uangnya.

Federal Reserve Bank New York membantu menengahi bailout sektor swasta senilai US$ 3,5 miliar untuk LTCM dan The Fed memangkas suku bunga tiga kali dalam beberapa bulan berturut-turut.

6. Krisis Keuangan Global 2008

Krisis keuangan terbesar sejak the Great Depression yang berakar pada pinjaman berisiko kepada peminjam yang 'tidak stabil', yang mulai kehilangan nilainya setelah bank sentral menaikkan suku bunga pada periode yang menyebabkan terjadinya krisis. Banyak perusahaan telah mengambil posisi besar dalam obligasi hipotek dengan leverage tinggi yang telah menjamur di tahun-tahun sebelumnya.

Krisis tersebut menyebabkan runtuhnya beberapa raksasa Wall Street, termasuk Bear Stearns dan Lehman Brothers. Keduanya memiliki posisi besar dalam sekuritas hipotek. Bencana itu juga melanda raksasa asuransi American International Group (AIG.N), yang membutuhkan bailout US$ 180 miliar. Pemerintah AS menutup Washington Mutual, yang merupakan kegagalan terbesar bank AS. 'Resesi Hebat' yang terjadi adalah penurunan ekonomi terburuk dalam 70 tahun.

7. Krisis Utang Eropa

Diawali oleh krisis keuangan tahun 2008, melonjaknya utang di beberapa ekonomi utama Eropa menyebabkan hilangnya kepercayaan pada bisnis di kawasan ini.

Yunani termasuk yang paling terpukul. Sebab, industri utamanya yaitu industri pelayaran dan pariwisata sensitif secara ekonomi. Yunani adalah yang pertama dibantu dari zona ekonomi Eropa lainnya. Portugal, Irlandia, dan Siprus juga terselamatkan dari kegagalan. Selain itu, krisis utang ini juga mengakibatkan melonjaknya pengangguran, terutama di negara-negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania.

Demikian beberapa krisis keuangan terbesar di dunia dalam 40 tahun terkahir.


Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads