Buwas soal Tugas Impor Beras 2 Juta Ton: Bukan Berarti Harus Masuk Semua

Buwas soal Tugas Impor Beras 2 Juta Ton: Bukan Berarti Harus Masuk Semua

Aulia Damayanti - detikFinance
Senin, 27 Mar 2023 22:14 WIB
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengunjungi Gudang Bulog Gedebage, Bandung, Selasa (3/2). Buwas memastikan stok beras untuk Idul Fitri 2020 aman.
Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas).Foto: Wisma Putra
Jakarta -

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso membenarkan ada penugasan dari Badan Pangan Nasional untuk impor beras 2 juta ton hingga akhir tahun. Impor tersebut untuk cadangan beras pemerintah (CBP).

Namun, pria biasa disapa Buwas ini menegaskan impor beras itu tidak langsung dilakukan semua. Pasalnya, harus menunggu rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian terkait produksi beras.

"Belum, jadi gini ini kan baru yang kemarin. Yang ini kan baru dapat penugasan dari Badan Pangan 2 juta. Itu kan belum, karena kita liat situasinya dong, perlu atau tidak," jelas Buwas kepada wartawan di DPR, Senin (27/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi bukan berarti 2 juta itu harus dimasukkan semua, enggak. Itu cadangan manakala ada sesuatu yang memang memerlukan tambahan, ini CBP loh," tegasnya.

Sementara berkaitan dengan perintah segera mengimpor 500.000 ton beras, Buwas mengatakan itu untuk kebutuhan bantuan sosial (bansos). Seperti diketahui selama tiga bulan ini, pemerintah akan memberikan bansos berupa bahan pokok salah satunya beras. Bantuan diberikan mulai Maret, April dan Mei.

ADVERTISEMENT

"Segera itu karena yang berkaitan, kalau ini berkaitan dengan penyerapan gak dapat, itu kan untuk bansos. Ya itu," ungkapnya.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik

Sebelumnya, Buwas dalam rapat dengan Komisi IV mengatakan pihaknya memang membutuhkan pasokan 500.000 ton sesegera mungkin untuk operasi pasar sekaligus penyaluran bantuan sosial. Karena saat ini pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) hanya tersisa 227.000 ton.

"Hari ini Pak, sisa beras kita hanya 227.000 ton. Kalau kita kurangi 210.000 berarti kita hanya tinggal 17.000-18.000 ton. Belum lagi kita tetap melaksanakan operasi pasar. Ini kami laporkan ke rapat dengan Pak Menko, sehingga kita tetap berharap bisa menyerap dengan harga ditentukan tadi oleh Badan Pangan Nasional," pungkasnya.

Saat pasokan di Bulog hanya 2270.000 ton, Bulog harus menyalurkan CBP untuk operasi pasar sebesar 210.000 ton. Sementara untuk kebutuhan bansos selama tiga bulan ini, Bulog harus menyalurkan 300.000 ton CBP.

"Sehingga kalau kita jumlahkan kita kekurangan untuk menutupi dalam waktu singkat ini 500.000 ton. Untuk menutupi Bansos dan Operasi pasar sampai 3 bulan," ungkapnya.


Hide Ads