.webp)
Produsen kendaraan listrik Lucid Group Inc (LCID.O) mengumumkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.300 karyawan atau sekitar 18%. Pemangkasan ini dilakukan sebagai bagian dari menurunkan beban biaya perusahaan dalam rencana restrukturisasi.
Keadaan perusahaan sendiri mengalami penurunan, orderan kendaraan pada kuartal IV-2022 dilaporkan menurun. Oleh sebab itu, produksi kendaraan di 2023 juga diprediksi akan jauh dari ekspektasi.
CEO Lucid Group, Peter Rawlinson menerangkan pihaknya akan melakukan komunikasi dengan semua karyawannya selama tiga hari ke depan tentang rencana tersebut PHK. Pengumuman ini disampaikan dalam sebuah surat kepada karyawannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PHK ini akan mengenai tenaga kerja Amerika Serikat (AS) lebih banyak. Dia menyebut, PHK mempengaruhi tenaga kerja AS di berbagai divisi, termasuk eksekutif. Secara total Lucid memiliki karyawan sebanyak 7.200 pekerja.
"Tenaga kerjanya di AS akan mengalami pengurangan di hampir setiap organisasi dan level, termasuk eksekutif," ujarnya, dikutip dari Reuters, Rabu (29/3/2023).
Untuk menjamin karyawan yang kena PHK, Lucid akan mengeluarkan biaya US$ 24 juta dan US$ 30 juta. Perusahaan mengharapkan rencana penyelesaian restrukturisasi secara substansial pada akhir kuartal kedua 2023.
"Kami juga mengambil langkah lanjutan untuk mengelola biaya kami dengan meninjau semua pengeluaran yang tidak penting saat ini," kata Rawlinson.
Pakar industri mengungkap sejumlah penyebab sejumlah produsen kendaraan listrik mengalami penurunan orderan. Penyebabnya di antaranya potongan harga yang dilakukan produsen mobil listrik terbesar dunia Tesla Inc (TSLA.O) dan mobil EV yang ditawarkan lebih murah oleh sejumlah produsen.
Lihat juga Video: Bus Listrik Sudah Banyak, Kok Truk Listrik Belum Dijual di Indonesia?
