Hingga saat ini secara total penyerapan beras Bulog mencapai 541.000 ton. Penyerapan itu dari luar negeri sebesar 492.863 ton dalam negeri 84.790 ton.
"Ini yg sering ditanya komisi iv kenapa bulog hanya menyerap 84.000 ton. Penyerapan dalam negeri tersebut sekitar 19,35% dari penyerapan januari-maret 2023 yg terdiri 45.000 ton 54% beras untuk cbp dan 39.000 ton atau 46% stok komersial. Jadi Bulog ini menyerapnya dua yang satu CBP yang satu komersial ini jalan bersamaan," lanjutnya.
Dalam membantu penyerapan CBP, sebanyak 25 penggilingan padi besar dan menengah akan memasok ke Perum Bulog. Puluhan penggilingan itu telah berkomitmen memasok hingga April 2023 sebanyak 60.000 ton.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pemain-pemain besar kita undang untuk menyepakati hanya untuk 60.000 ton. Tapi selain ini saya minta Dirut Bulog untuk menyerap dari penggilingan padi yang kecil-kecil juga secara paralel. Seperti yang kita sampaikan sebelumnya, kita telah menyiapkan hilirisasi melalui program beras SPHP sampai hari ini telah tersalurkan 552.00 ton lebih seluruh Indonesia," ungkapnya.
Impor beras juga ditugaskan kepada Perum Bulog tahun ini lagi. Sebelumnya, Badan Pangan Nasional yang menyampaikan melalui surat penugasan ke Perum Bulog.
Perum Bulog ditugaskan untuk impor 2 juta ton beras lagi di tahun 2023. Dalam surat tersebut, Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hasil rapat dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang Ketersediaan Badan Pokok dan Persiapan Atur Musik Idul Fitri 1444 H.
"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah (CBP) dari luar negeri sebesar 2 juta ton sampai akhir Desember 2022. Pengadaan 500.000 ton pertama agar dilaksanakan secepatnya," demikian tertulis dalam surat tersebut yang dikutip detikcom, Senin (27/3/2023).
(ada/dna)