Biaya Hidup 'Selangit' Bikin Warga Jepang Ogah Punya Anak

Biaya Hidup 'Selangit' Bikin Warga Jepang Ogah Punya Anak

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 06 Apr 2023 12:40 WIB
Pemerintah Jepang khawatir karena angka kelahiran di negaranya semakin menurun. Bahkan pemerintahpun ikut campur tangan untuk menjodohkan warga.
Resesi Seks di Jepang/Foto: Getty Images/PHILIP FONG
Jakarta -

Jepang sedang dilanda resesi seks dalam beberapa tahun terakhir. Gara-gara resesi seks ini, angka kelahiran di Negeri Sakura itu terus mengalami penurunan. Jumlah anak-anak menipis.

Melansir Aljazeera, Kamis (6/4/2023), pada 2022 kemarin angka kelahiran tahunan di Jepang bahkan berada di posisi terendah sepanjang sejarah negara itu. Sepanjang tahun, tercatat angka kelahiran di Jepang berada di bawah 800.000 jiwa.

Dengan begitu, tingkat kelahiran di Jepang saat ini hanya sebesar 1,34. Angka ini jauh di bawah angka minimal yang diperlukan untuk menjaga kestabilan populasi, yang berarti populasi Jepang dapat turun dari 125 juta jiwa menjadi 88 juta jiwa pada 2065 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak heran bila masalah ini akhirnya menjadi salah satu fokus utama Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida. "Jepang berada di ambang apakah kita dapat terus berfungsi sebagai masyarakat," kata Kishida, dikutip detikcom Kamis (6/4/2023).

Lantas apa yang menjadi kendala di Jepang hingga banyak warganya yang enggan untuk memiliki anak?

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa biaya hidup yang tinggi menjadi salah satu faktor utama yang membuat banyak masyarakat di Jepang tidak mau punya anak. Sebagaimana diketahui, Jepang adalah negara termahal ketiga untuk membesarkan anak, posisinya berada di bawah China dan Korea Selatan.

Selain itu banyak juga masyarakat Jepang, khususnya perempuan, yang memiliki ambisi tinggi dalam berkarier. Sehingga banyak di antara mereka yang memilih untuk tidak memiliki anak karena merasa terbebani.

"Membesarkan anak benar-benar menghabiskan banyak uang," kata salah seorang warga Jepang, Chika Hashimoto.

"Tidak mudah bagi wanita Jepang untuk menyeimbangkan karier dan membesarkan keluarga karena kita harus memilih di antara keduanya," sambungnya.

Lihat juga Video 'Situasi Sekolah di Jepang yang Terpaksa Tutup Imbas Resesi Seks':

[Gambas:Video 20detik]



(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads