Ngeri... Resesi Seks Bisa Bikin Jumlah Warga Jepang Tinggal Segini

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 06 Apr 2023 13:29 WIB
Resesi Seks Jepang/Foto: David Mareuil/Getty Images
Jakarta -

Negeri Sakura Jepang saat ini tengah dilanda resesi sex yang membuat angka kelahiran terus menurun. Terakhir, sepanjang 2022 angka kelahiran di Jepang bahkan tidak sampai 800.000 jiwa.

Melansir dari Aljazeera, Kamis (6/4/2023) tingkat kelahiran di Jepang saat ini hanya sebesar 1,34. Angka ini jauh di bawah angka minimal yang diperlukan untuk menjaga kestabilan populasi, yakni sebesar 2,07.

Bila hal ini terus berlanjut, jumlah penduduk Jepang yang saat ini masin berada di angka 125 juta jiwa, akan turun menjadi 88 juta jiwa pada 2065 mendatang.

Di sisi lain, dijelaskan bahwa faktor ekonomi merupakan salah satu penyebab utama banyak warga Jepang yang mengalami resesi sex. Sebagaimana diketahui, Jepang adalah negara termahal ketiga untuk membesarkan anak, hanya di belakang China dan Korea Selatan.

Tidak hanya itu, saat ini banyak wanita Jepang yang lebih memilih untuk berkarir daripada memiliki anak. Menurut mereka, akan sulit untuk mengembangkan karier bila menikah dan kelak hamil.

"Tapi sejujurnya, saya takut kehilangan karier saya," kata salah seorang pekerja wanita, Maki Kitahara.

Menurutnya, struktur sosial dan pola pembagian kerja masyarakat Jepang tidak mendukung wanita pekerja usia subur. Sebab dalam rumah tangga Jepang, biasanya hanya pria yang akan bekerja sebagai pencari nafkah dan wanita sebagai ibu rumah tangga.

"Saya sering mendengar manajer pria berbicara tentang pernikahan dan kehamilan wanita yang merusak rencana SDM, termasuk pengembangan keterampilan, rotasi pekerjaan, dan promosi. Dari sinilah ketakutan saya berasal," jelasnya.

Simak Video 'Situasi Sekolah di Jepang yang Terpaksa Tutup Imbas Resesi Seks':






(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork