Siap-siap! 2 Juta Ton Beras Impor Bakal Banjiri RI

Siap-siap! 2 Juta Ton Beras Impor Bakal Banjiri RI

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 06 Apr 2023 15:31 WIB
Bulog NTT mencatat pasokan beras tersisa 3.378 ton per Rabu (29/3/2023). Stok menipis di tengah kenaikan harga beras.
Foto: Yufen Ernesto/detikBali
Jakarta -

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan izin impor beras 2 juta ton sudah dikantongi oleh Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso. Namun, Arief menegaskan, kedatangan beras impor itu tidak akan sekaligus mengingat saat ini tengah masa panen raya.

"Izin impor (beras) sudah dikantongi oleh Bulog, tetapi Bulog ini mendatangkannya tidak langsung sekaligus. Jadi kita ini harus juga berempati bahwa kondisi hari ini kan kita sedang panen," kata Arief di Kanwil Perum Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (6/4/2023).

Arief menambahkan, saat ini pemerintah tetap meminta Bulog untuk menyerap beras dari petani dalam negeri. Ia juga memastikan adanya impor beras hanya untuk mengantisipasi adanya kekurangan pasokan, dan tidak akan mengganggu harga beras petani/

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua yang sekarang kita kerjakan semua fokus di dalam negeri , yang sekarang nih fokus. Impor itu hanya untuk melengkapi jika kekurangan. Sekarang saya tanya apakah impor yg 500.00 ton yang dilakukan Bulog itu mengganggu harga beras petani? Tidak sama sekali, artinya pemerintah melakukan importasi yang terukur ya. Ya terukurnya itu ya harga petani itu terjaga ya," tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menerangkan setelah izin impor beras keluar, Bulog tengah melakukan penjajakan di empat negara yakni Myanmar, Vietnam, Thailand, Pakistan dan India.

ADVERTISEMENT

Buwas sendiri sudah melakukan komunikasi ke keempat negara itu bahwa Indonesia ingin mengimpor beras. Pihaknya masih menanyakan berapa kesanggupan dari negara tersebut untuk menyediakan beras.

"Kita ini memang belum lelang, tapi kita sudah warning-warning ke sana. Umpamanya, kamu sanggup berapa nih kalau saya datangkan bulan ini, umpamanya 25.000. Oke kita kunci. Kamu sanggup berapa? 10.000, oke," jelasnya.

Buwas mengatakan kedatangan beras impor itu akan melihat kebutuhan di dalam negeri. Misalnya terjadi produksi yang menurun, pemerintah masih siap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

"Jadi seandainya nanti kalau ada keterlambatan produksi maka kan kebutuhan pangan nggak bisa ditunda ya, maka kita harus bisa mencukupi keterlambatan itu. Baru kita datangkan (beras impor)," pungkasnya.

Sebelumnya, Buwas dan Arief mengatakan soal impor beras masih harus menunggu rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian dan izin impor dari Kementerian Perdagangan. Kedua hal tersebut menjadi bagian penting untuk Bulog melakukan penugasannya melakukan impor beras sebanyak 2 juta ton tahun ini.

Simak juga Video 'Mau Impor Beras Susah, Jokowi Beri Pesan Ini ke Kepala Daerah':

[Gambas:Video 20detik]



(ada/das)

Hide Ads