Wow! Diam-diam Dewi Kam Jadi Orang Terkaya ke-8 di RI, Hartanya Melejit Banget

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 11 Apr 2023 10:38 WIB
Dewi Kam/Foto: Dok. Tangkapan Layar Youtube wmygod
Jakarta -

Dalam setahun terakhir, nama Dewi Kam mendadak muncul sebagai wanita terkaya di Indonesia versi Forbes. Hingga saat ini harta kekayaan yang dimilikinya masih terus melejit.

Berdasarkan laporan dari Forbes Real Time Billionaire, Selasa (11/4/2023), saat ini harta kekayaan Dewi Kam ditaksir senilai US$ 4,8 miliar atau setara dengan Rp 72 triliun (kurs Rp 15.000/dolar AS).

Nilai kekayaan tersebut membuat Dewi Kam melesat ke urutan ke-8 orang paling tajir di Indonesia, tepat di bawah taipan pemilik CT Corp, Chairul Tanjung, yang kini berada di urutan ke-7. Serta berada satu tingkat di atas pemilik Alfamart, Djoko Susanto.

Padahal hingga 2022 lalu, wanita berusia 72 tahun ini masih berada di peringkat ke-21 dalam daftar 50 konglomerat Indonesia versi Forbes. Kala itu, hartanya senilai US$ 2 miliar atau setara Rp 30 triliun.

Artinya dalam 4 bulan terakhir, harta kekayaan Dewi Kam melesat naik hingga lebih dari 2x lipat. Berkat itu, saat ini ia merupakan satu-satunya wanita yang berhasil masuk dalam jajaran 10 orang paling kaya di RI.

Sumbe Kekayaan Dewi Kam

Dewi Kam mendapatkan sebagian besar pundi-pundi uang dari saham di perusahaan tambang batu bara PT Bayan Resources Tbk. Ia merupakan pemilik saham minoritas sebesar 10 persen di emiten berkode BYAN itu.

Berdasarkan catatan detikcom, sebelumnya diberitakan naiknya harga saham Bayan Resources ini membuat kekayaan Low Tuck Kwong melejit sepanjang tahun. Hal ini tentu juga berlaku untuk Dewi Kam selaku salah seorang pemilik saham.

Jika ditarik dari awal tahun ini yakni pada 3 Januari 2022, harga saham BYAN tercatat masih Rp 26.200. Kini per 26 Desember 2022 pukul 14:00, harga saham BYAN adalah Rp 19.600.

Namun pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 17 November lalu disetujui bahwa perseroan melakukan stock split 1:10. Artinya, harga saham BYAN yang saat itu Rp 94.500 menjadi Rp 9.450 setelah stock split.

Langkah ini diambil karena saham BYAN dinilai terlalu tinggi, sehingga ditakutkan konsumen kehilangan minat membeli. Seandainya stock split tidak dilakukan, maka harga saham BYAN saat ini mencapai Rp 196.000.

Di luar itu, diketahui bahwa Dewi Kam saat ini merupakan pemilik perusahaan PT SSP dan bermitra dengan PT Bosowa Energi di proyek PLTU Jeneponto di Sulawesi Selatan.

Lihat juga Video 'Bahlil: Konglomerat RI Orangnya Itu-itu Terus':






(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork