Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan tanggapan kepada Komisi XI DPR RI yang melontarkan candaan soal Bupati Meranti Muhammad Adil ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Canda DPR disampaikan di tengah-tengah pembahasan soal Dana Bagi Hasil (DBH).
Seperti diketahui, Bupati Meranti Muhammad Adil sempat menjadi sorotan beberapa bulan lalu karena memaki-maki Kemenkeu terkait Dana Bagi Hasil (DBH). Bahkan ia sempat mencecar pejabat Kemenkeu yang mengurus DBH yakni Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Luky Alfirman.
Salah satu anggota Komisi XI DPR RI Fraksi NasDem Fauzi H. Amro setelah kasus Bupati Meranti banyak kepala daerah tidak ada yang berani memarahi Luky Alfirman soal DBH. Menurutnya, kepala daerah kini takut mengalami hal serupa dengan Bupati Meranti
"Dengan Pak Luky tidak ada yang berani marah, karena berisiko tinggi kalau marahi Pak Luky. Karena pengalaman Bupati Meranti, bisa-bisa sekolah kalau marahi Pak Luky. Jadi kemarin pas focus group discussion (FGD) tidak ada yang berani marahi Pak Luky, pada baik-baik Bu," ungkap Fauzi, dalam rapat kerja dengan Menteri Keuangan, Selasa (11/4/2023).
Kemudian, Sri Mulyani pun menanggapi ungkapan Fauzi di sesi jawab berikutnya. Ia menyebut anak buahnya sakti. "Untuk pak Fauzi terima kasih pak supaya (tahu) pak Luky itu ternyata sakti," tuturnya sambil tersenyum.
Anggota lain juga sempat menyampaikan juga soal Bupati Meranti. Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi PDIP Marsiaman Saragih menyebut, tidak akan ada yang ribut seperti Bupati Meranti yang kerap protes soal DBH.
"Kami tidak ada yang akan ribut seperti Bupati Meranti (M. Adil) minta pindah ke negara lain gara-gara tidak ada DBH. Sekarang dia sudah menginap di tempat yang sangat baik, disekolahkan," tuturnya.
Dalam kesempatan berbeda, Sri Mulyani pun ditanya lagi oleh awak media mengenai tanggapannya berkaitan dengan Bupati Meranti yang baru saja diciduk KPK. Namun bendahara negara itu tidak ingin memberikan tanggapan.
"Saya tidak ada tanggapan," kata Sri Mulyani sambil tersenyum, kepada awak media.
Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Luky Alfirman juga enggan berkomentar.
"Kata ibu kan no comment, saya juga sama no comment. Siapa bilang sakti? ya bukan saya yang bilang, no comment lah," tandasnya.
(ada/das)