Teten Pede Penerbitan NIB Tembus 10 Juta, Begini Strateginya!

Teten Pede Penerbitan NIB Tembus 10 Juta, Begini Strateginya!

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Selasa, 11 Apr 2023 17:39 WIB
Menkop UKM Teten Masduki
Menkop UKM Teten Masduki/Foto: Kemenkop UKM
Jakarta -

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki pede pemerintah dapat mencapai target penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) sebanyak 10 juta pada tahun ini. Keyakinan ini muncul lantaran dirinya telah memetakan dari mana saja potensi penerbitan NIB.

"Saya mau tantang Pak Bahlil, kami sudah hitung-hitung tahun ini bisa target 10 juta (NIB)," kata Teten dalam Rapat Koordinasi di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta Selatan, Selasa (11/4/2023).

"Jadi kalau 10 juta tercapai lah pak kalau kita sasar. Ini kita mancing di kolam yang udah ada ikannya. Kita optimis lah," lanjutnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertama, potensi dari 7,1 juta debitur kredit usaha rakyat (KUR). Nantinya, para penerima KUR ini dapat dijadikan prioritas untuk memperoleh NIB tersebut.

"Katakanlah untuk dapat KUR itu susah. Ini bisa dikatakan sudah lebih baik lah keadaan usahanya, jadi lebih gampang. Sebagai contoh misalnya debitur BNI memiliki 6 juta lebih yang bisa diupayakan melalui fasilitasi penerbitan NIB," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Potensi kedua, sebanyak 12,7 juta nasabah program PNM Mekaar. Menurutnya, kelompok ini cukup strategis mengingat kelompok tersebut cukup solid. Selain itu, saat ini Kemenkop UKM juga telah mempunyai sistem informasi data tunggal (SIDT) KUMKM yang terdapat data nama dan alamat dari sebanyak 8,7 juta UKM potensial.

Selanjutnya ada potensi lainnya 4,3 juta UKM yang sudah menjadi merchant marketplace, serta tambahan 249 unit UKM aktif di Rumah BUMN.

"Cuma memang kita perlu kesiapan sistem di (aplikasi) OSS-nya dalam mengakomodasi jumlah para pendaftar yang cukup besar," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya juga perlu memaksimalkan program gerakan transformasi formal usaha mikro yaitu TRANSFUMI. Ke depan, para volunteer TRANSFUMI akan dibekali dengan data nama dan alamat para UKM potensial sehingga eksekusinya bisa lebih efisien.

"Jadi bukan seperti sekarang datang begitu saja nggak ada target, nggak dibekali data. Jadi rata-rata satu orang cuma 15 UMKM yang disertifikasi, padahal cukup besar volunteer-nya," ujarnya.

(ara/ara)

Hide Ads