Startup e-grocery Sayurbox terpaksa melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) demi keberlanjutan jangka panjang bisnisnya. Karyawan terdampak dipastikan diberi kompensasi sesuai aturan yang berlaku.
"Sayurbox akan memberikan bantuan yang diperlukan kepada pihak-pihak yang terkena dampak dari keputusan ini, termasuk paket kompensasi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku," kata CEO & Co-Founder Sayurbox Amanda Susanti dalam keterangan tertulis, Jumat (14/4/2023).
Selain itu, Sayurbox disebut telah menyediakan sejumlah program yaitu akses ke platform pencarian pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang memiliki lowongan. Pihaknya juga menyediakan akses "Sayur Alumni Support", di mana karyawan terdampak dapat mengunggah CV mereka untuk diberikan ke potential employers seperti investor, partner, recruitment agency dan perusahaan lain yang memiliki lowongan pekerjaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memahami bahwa ini adalah masa yang penuh tantangan bagi anggota tim kami dan keluarganya. Kami menghargai kontribusi mereka dan berkomitmen untuk memberikan dukungan selama masa transisi ini," ucapnya.
Baca juga: Jelang Lebaran, Sayurbox PHK Karyawan Lagi |
"Tujuan kami adalah untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang dari bisnis kami sehingga kami dapat terus melayani pelanggan pasar, restoran, supermarket, channel export serta channel belanja online tentunya dengan terus mendukung para petani dan produsen lokal," tambahnya.
Amanda mengatakan kinerja perusahaan tumbuh kuat di segmen Business to Business (B2B), namun pasar segmen Business to Consumers (B2C) tidak tumbuh seperti yang diperkirakan selama pandemi.
Oleh karena itu, Sayurbox menggabungkan beberapa gudang B2C, mengkonsolidasikan layanan pengiriman instan menjadi pengiriman pada hari yang sama (same day) untuk meningkatkan efisiensi operasional, serta melakukan tim restrukturisasi ke channel penjualan lainnya di dalam organisasi.
"Hal ini menyebabkan Sayurbox terpaksa harus melepas beberapa anggota di tim B2C. Keputusan ini tidak diambil dengan mudah, tetapi diperlukan untuk memastikan keberlanjutan jangka panjang perusahaan," tutur Amanda.
Tidak diketahui pasti berapa jumlah karyawan yang dilepas perusahaan kali ini. Sebelumnya pada Desember 2022, Sayurbox juga melakukan PHK kepada 5% karyawannya.
(aid/zlf)