Korea Selatan (Korsel) menawarkan US$ 500 atau setara Rp 7,33 juta per bulan (kurs Rp 14.668) kepada generasi muda yang mau meninggalkan rumah untuk bersosialisasi dengan masyarakat. Hal itu guna mendorong mereka kembali ke sekolah hingga mencari kerja.
Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga Korsel mengatakan syarat penerima insentif tersebut adalah pemuda penyendiri berusia 9-24 tahun. Pemerintah akan membayar US$ 500 per bulan untuk makanan, pakaian, perumahan, dan biaya hidup lainnya.
Berdasarkan data statistik dari Institut Kesehatan dan Sosial Korsel tahun 2022, sekitar 338.000 orang berusia antara 19 tahun dan 39 tahun telah menjadi penyendiri tipe pertapa. Mereka cenderung mengurung diri di rumah selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak dari pemuda yang terisolasi ini berasal dari keluarga miskin dan mulai menutup diri dari masyarakat pada usia muda," bunyi siaran pers pemerintah Korsel dikutip dari Insider, Jumat (14/4/2023).
Berdasarkan data, rata-rata generasi muda di Korsel yang mengasingkan diri karena trauma pribadi, intimidasi di sekolah, stres akademik, konflik keluarga, atau kurangnya perhatian dari orang tua mereka.
Pihak berwenang khawatir bahwa isolasi fisik yang berkepanjangan dapat membuat para remaja ini rentan terhadap depresi dan menghambat pertumbuhan fisik mereka karena gaya hidup yang tidak teratur dan kurangnya gizi.
Melonjaknya harga rumah dan meningkatnya ketidakamanan pekerjaan di Korsel juga menambah tekanan sosial dan keuangan yang sangat besar pada generasi mudanya. Lebih dari seperempat warga berusia 20-39 tahun pernah didiagnosis menderita depresi berdasarkan survei pemerintah tahun 2019.
Tunjangan bulanan sebesar US$ 500 untuk remaja yang menutup diri terkait Undang-Undang Dukungan Kesejahteraan Pemuda Korsel. Pemberian lainnya termasuk US$ 1.500 per tahun untuk biaya pengobatan, US$ 577 per bulan untuk biaya kuliah dan sekolah, UD$ 277 per bulan untuk layanan dukungan pekerjaan, dan US$ 230 per bulan untuk layanan kesehatan mental.
Beberapa remaja juga berhak mendapatkan US$ 2.700 setiap tahun untuk membayar biaya hukum dan US$ 230 setiap bulan untuk pengalaman budaya. Tak hanya itu, pemerintah memberikan dukungan tunai untuk operasi wajah yang mungkin membuat remaja malu.
"Tidak ditentukan berapa banyak uang yang dapat diterima setiap pemuda untuk tujuan itu," ucapnya.
(aid/zlf)