Neraca Dagang RI Surplus Lagi US$ 2,91 M, Nyaris 3 Tahun Tanpa Putus

Neraca Dagang RI Surplus Lagi US$ 2,91 M, Nyaris 3 Tahun Tanpa Putus

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 17 Apr 2023 11:38 WIB
Neraca perdagangan pada Oktober 2017 tercatat surplus US$ 900 juta, dengan raihan ekspor US$ 15,09 miliar dan impor US$ 14,19 miliar.
Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan kinerja ekspor pada Maret 2023 lebih besar dari impor. Itu artinya, neraca dagang Indonesia kembali mengalami surplus.

Deputi Bidang Metodologi dan Informasi Statistik BPS Imam Machdi mencatat, nilai ekspor pada Maret 2023 mencapai US$ 23,50 miliar, turun 11% dibanding tahun lalu.

"Secara year on year nilai ekspor Maret turun 11,33% jika dibandingkan dengan Maret 2022. Jika kita lihat lebih rinci lagi bahwa ekspor Maret 2023 turun 4,76% dibandingkan Maret 2022. Untuk ekspor non migas Maret 2023 turun 11,70% dibandingkan Maret 2022," tambahnya," katanya

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, nilai impor pada Maret 2023 mencapai US$ 20,59 miliar. Angka ini naik secara 29,33% bulanan dan turun 6,26% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

"Secara month to month nilai impor 2023 sebesar US$ 20,59 miliar atau naik 29,33% dibandingkan Februari 2023. Jika kita lihat lebih rinci lagi impor migas Maret 2023 itu senilai US$ 3,02 miliar atau naik 25,28% dibandingkan Februari 2023, impor non migas US$ 17,57 miliar atau naik 30,05% dibandingkan Februari 2023. Dalam 3 tahun terakhir pertumbuhan impor Maret 2023 selalu naik secara month to month.

ADVERTISEMENT

Bila dihitung, besaran ekspor RI pada Maret ini masih lebih tinggi dibanding impor. Itu artinya, neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus. Surplus perdagangan pada Maret 2023 mencapai US$ 2,91 miliar.

Itu artinya, Indonesia sudah nyaris 3 tahun berturut-turut mengalami surplus neraca perdagangan.




(zlf/zlf)

Hide Ads