Kamar hotel kembali penuh pada libur Lebaran tahun ini sejalan dengan terkendalinya pandemi COVID-19. Pengusaha hotel pun mengaku gembira karena tingkat keterisian hotel saat ini telah mencapai 80%.
"Iya, kalau saya lihat, dari reservasi-reservasi hotel itu mungkin sekarang sudah mencapai 80%, 80-90% sudah bagus banget deh," kata Wakil Ketua Umum Destinasi Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Johnnie Sugiarto kepada detikcom, Senin (17/4/2023).
Menurutnya, hal ini terjadi karena libur Lebaran cukup panjang. Apalagi, pemerintah memperkirakan jumlah masyarakat yang mudik tahun ini mencapai 123 juta orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penuhnya keterisian kamar hotel tidak hanya di tempat tujuan mudik, tapi hampir merata di seluruh wilayah. "Hampir merata seluruh Indonesia. Misalnya, Jakarta, banyak orang dari daerah dari Palembang, dari Jawa Tengah mainnya ke Jakarta pas liburan," ujarnya.
Pihaknya mengaku senang dengan kondisi saat ini karena pertama kali tingkat keterisian hotel mencapai puncaknya sejak pandemi COVID-19. "Ini pertama kali istilahnya high season pertama kali, meledak," katanya.
Ia mengklaim tak menaikkan tarif hotel saat libur Lebaran tahun ini. Sebab, pengusaha memilih untuk menyewakan kamarnya cepat-cepat dalam rangka pemulihan usai pandemi.
"Hotel menurut saya belum menaikkan harga. Harga masih tetap sesuai dengan price list-nya mereka. Jadi tidak gara-gara ini (libur Lebaran) terus harga kamarnya dinaikkan, ditinggiin, enggak," katanya.
Dia menjelaskan, para pengusaha tengah mulai bangkit. Oleh karena itu, mereka cepat-cepat menyewakan kamar hotelnya dengan tidak menaikkan harga.
"Jadi kan hotel kan banyak. Terus ini kan istilahnya baru bangkit, semua orang pengin jual semua kamar biar bisa terisi. Kalau dia naikin harga takutnya orang lari ke hotel lain kan," katanya.
Puncak keterisian kamar hotel diprediksi terjadi pada 23 April. "Sampai tanggal 23 peak season karena 24 banyak yang mulai masuk kerja, 24-25 (April). Tapi dari sekarang 18-19 itu sudah mulai terisi tuh karena banyak orang ambil cuti," jelasnya.
(acd/ara)