Berani Korupsi Proyek Kereta Cepat? Awas Disikat Menteri Ini

Berani Korupsi Proyek Kereta Cepat? Awas Disikat Menteri Ini

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 19 Apr 2023 10:30 WIB
Pekerja berada di dekat rangkaian gerbong Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Depo KCIC Tegalluar, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (1/10/2022). PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan melaksanakan uji dinamis Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada November 2022. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.
Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir akan mengambil sikap tegas jika bengkak proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung disebabkan oleh korupsi. Hal itu disampaikan Erick ketika merepons pertanyaan terkait permintaan China yang ingin utang untuk menutup bengkak proyek tersebut dijamin APBN.

Terkait permintaan jaminan APBN, Erick menuturkan, hal tersebut telah direspons oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

"Kalau kereta cepat itu kan kemarin sudah disampaikan Pak Luhut hasil negosiasi bagaimana kereta cepat ini harus berjalan, tidak mungkin kita mangkrakan," terangnya di Stasiun Senen, Jakarta, Selasa (18/4/2023) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick lantas menyoroti soal bengkaknya proyek tersebut. Dia mengatakan, jika bengkak proyek tersebut diakibatkan oleh korupsi, pihaknya siap ambil tindakan. "Kalau kita lihat per meternya nah ini kadang-kadang kita cuma lihat bengkak, bengkak. Kalau bengkak itu korupsi kita sikat," katanya.

Namun, Erick mengatakan, penyebab bengkaknya proyek tersebut sangat jelas. Dia mengatakan, proyek tersebut bengkak karena pandemi yang menyebabkan proyek-proyek mundur. Kemudian, disebabkan oleh harga-harga material yang melambung tinggi.

ADVERTISEMENT

"Karena COVID harga besi itu naik, komponen itu yang harus kita hitung. Jangan hanya sekadar bengkak. Kalau bengkak korupsi kita sikat," ujarnya.

Luhut sebelumnya menyampaikan, pihak China ingin agar utang untuk untuk membiayai bengkak Kereta Cepat Jakarta-Bandung dijamin APBN. Hal ini terungkap usai Luhut melakukan kunjungan kerja ke China beberapa waktu lalu.

Namun, pemerintah sendiri tidak ingin hal itu dilakukan. Luhut menyebutkan pemerintah akan mengarahkan PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII) untuk menjamin utang tersebut.

"Memang masih ada masalah psikologis ya, jadi mereka (China) maunya dari APBN. Tapi kita jelaskan prosedurnya akan panjang. Kami dorong melalui PT PII karena ini struktur yang baru dibuat pemerintah Indonesia sejak 2018," kata Luhut dalam konferensi pers di kantornya, Senin (10/4) lalu.

Luhut nego bunga kereta cepat ke China. Jadi berapa? klik halaman berikutnya.

Dalam kunjungannya ke China, Luhut melakukan negosiasi soal bunga pinjaman ke China Development Bank (CDB) untuk membiayai bengkak biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Luhut menyebutkan dari awalnya tawaran bunga sekitar 4%, setelah negosiasi dilakukan China menurunkan bunga menjadi 3,4%. Pemerintah menginginkan bunga turun jadi 2%

"Kemarin itu mereka mau turun dari 4% bunganya, di bawah itu, tapi kita mau angkanya rendah lagi. Offer-nya pertama 3,4% dari awalnya 4%, tapi Kami mau kalau bisa rendah lagi," ungkap Luhut.

Di sisi lain Luhut bilang angka ini sudah sangat murah dibandingkan suku bunga pinjaman di tempat lain yang mencapai 6%.

"Kalau mau pinjam keluar juga bunganya bisa 6%. Jadi ya kalau bisa 3,4%, misalnya sampai situ, ya kita sudah doing okay juga, walaupun tidak oke-oke amat, daripada kita keluar," ungkap Luhut.


Hide Ads