Salam tempel atau bagi-bagi uang saat Lebaran sudah menjadi tradisi di Tanah Air. Jika memberi dalam bentuk uang sudah biasa, ada berbagai cara yang bisa dilakukan sebagai penggantinya.
Cara ini juga bisa menghindari penularan COVID-19 dari benda seperti uang kertas atau amplopnya. Berikut alternatifnya:
1. E-wallet
Jika bersilaturahmi saja bisa lewat digital, kasih salam tempel juga bisa. Ada berbagai e-wallet yang bisa mengirimkan uang digital seperti Go-Pay, OVO, ShopeePay, LinkAja dan masih banyak lagi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho menilai salam tempel menggunakan e-wallet menjadi gimmick baru yang menyenangkan. Lagi pula e-wallet memiliki kemudahan untuk mengirim uang digital, di mana bisa transfer sesama atau mengisinya melalui mobile banking.
"Kalau memang tujuannya agar menghindari penularan COVID-19 lewat uang, ya memang sebaiknya dalam bentuk digital saja. Saat ini yang menurut saya justru jadi menarik atau gimmick, plus nilainya nggak berubah ya," tuturnya kepada detikcom, ditulis Kamis (20/4/2023).
Lagi pula pembuatan akun e-wallet juga sangat mudah dan bisa dilakukan siapa saja asal memiliki smartphone. Salam tempel menggunakan e-wallet menurutnya cukup praktis, karena mereka bisa membelanjakan uang digital itu dengan mudah baik untuk ongkos menggunakan ojek online hingga membeli makanan dan belanja menggunakan QR code.
2. Produk Investasi
Alternatif lain salam tempel bisa diberikan dalam bentuk produk investasi. Kesempatan ini bisa menjadi sarana bagi sanak-saudara yang sudah beranjak remaja atau dewasa untuk belajar investasi.
"Jadi ya sah-sah saja, apa lagi kalau misalnya bicara salam tempel jangan hanya bicara konsumsi. Bisa saja masuk ke tabungan emas," kata Perencana Keuangan Finansia Consulting Eko Endarto.
Saat ini ada beberapa fintech dan e-commerce yang juga melayani nabung emas dengan pecahan investasi yang sangat kecil.
"Jadi kita bisa memberikan pelajaran juga untuk masa depan mereka. Kalau memungkinkan kenapa enggak, apalagi anak muda sekarang paham soal itu," tambahnya.
3. Top Up Voucher Game
Alternatif yang ketiga adalah top up voucher game. Salam tempel jenis ini mungkin sangat segmented karena hanya diberikan kepada mereka yang doyan main game.
"Itu pasti fun banget buat anak kecil, pasti nyenengin banget. Tapi kalau bicara mendidik atau enggak, kalau saya ya kurang setuju karena arahannya jadi lebih pada bersifat konsumtif," kata Andy.
Di sisi lain, game online saat ini tidak bisa dipandang miring juga. Pasalnya bagi beberapa orang game online sudah bisa menjadi pemasukan.
"Sebenarnya salam tempel kan fungsinya bebas boleh digunakan apa saja, tapi saya sarankan alangkah lebih baiknya kalau salam tempel memberikan manfaat ke depannya. Voucher game bisa saja, sekarang ada e-sport kan. Game bukan hanya bicara buang waktu sekarang, beberapa orang menggunakan itu sebagai sarana untuk mendapatkan penghasilan," tuturnya.
(aid/das)