Raksasa ritel asal Amerika Serikat (AS), Bed Bath & Beyond resmi mengajukan kebangkurtan pada hari Minggu. Bed Bath & Beyond merupakan toko yang populer tahun 1990-an hingga 2000-an.
"Terima kasih kepada seluruh pelanggan setia kami. Kami telah membuat keputusan sulit untuk mulai menghentikan operasi kami," kata sebuah pernyataan situs web perusahaan, dikutip dari CNN, Senin (24/4/2023).
Perusahaan menyebut 360 gerai Bed Bath & Beyond serta 120 buybuy BABY tetap buka saat ini. Perusahaan telah memperoleh pinjaman US$ 240 juta atau Rp 3,6 triliun (kurs Rp 15.000) untuk mendanai operasional selama kebangkrutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Bed Bath & Beyond akan menutup beberapa toko mulai hari Rabu. Nasib 14 ribu karyawan pun masih tanda tanya.
Pengajuan kebangkrutan tidak selalu berarti bahwa perusahaan akan gulung tikar. Banyak perusahaan besar AS telah mengajukan kebangkrutan, menggunakannya untuk melunasi utang dan biaya lain yang tidak mampu mereka bayar.
Perusahaan menyebut akan untuk menjual sebagian atau seluruh bisnisnya. Jika menemukan pembeli, Bed Bath & Beyond akan menghentikan penutupan toko. Jika tidak Bed Bath & Beyond kemungkinan akan dilikuidasi seluruhnya dan gulung tikar.
Neil Saunders, seorang analis di GlobalData Retail berpendapat Bed Bath & Beyond bisa saja keluar dari kebangkrutan dengan berbisnis secara online. Apalagi Ritel online seperti Amazon menjadi pilihan konsumen. Tetapi Perusahaan yang berbasis di New Jersey ini dinilai lambat menanggapi perubahan gaya belanja pelanggan.
Sebagai informasi, Bed Bath & Beyond menjadi terkenal karena panci dan wajan, handuk, toko-tokonya yang luas dan kupon diskon 20% yang ada di mana-mana. Kupon biru-putih menjadi semacam simbol budaya pop, dan jutaan orang Amerika akhirnya menyimpannya di mobil, lemari, dan ruang bawah tanah mereka.
Bed Bath & Beyond menyebut pelanggan bisa menggunakan kupon diskon 20% pada Minggu, Senin dan Selasa. Kupon tidak lagi berlaku di hari Rabu.
Dalam pengajuan kebangkrutannya, Bed Bath & Beyond memiliki utang US$ 5,2 miliar sementara asetnya hanya US$ 4,4 miliar. Perusahaan mendapatkan pinjaman US$ 240 juta untuk mempertahankan operasionalnya.
(dna/dna)