Lebaran tahun ini memiliki tingkat arus mudik terbesar sepanjang sejarah. Diperkirakan ada sekitar 123 juta orang bepergian menjelang dan saat Lebaran.
Biasanya, sebagian besar orang mudik menggunakan kendaraan pribadi berupa mobil. Bagi warga yang tidak memiliki mobil, terkadang ingin memilikinya agar bisa mudik dan jalan-jalan di kampung halamannya menggunakan mobil pribadi.
"Bisa ga si punya mobil kayak orang-orang? Sedih banget lebaran harus naik motor kemana-mana dan gabisa ngajak satu keluarga pergi," cuit akun base di Twitter, @worksfess, dikutip Senin (24/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebenarnya, perlu nggak sih membeli mobil untuk momen Lebaran?
Merespons hal tersebut, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Andy Nugroho menuturkan perlu atau tidaknya membeli mobil tergantung dari kebutuhan dan kemampuan finansial masing-masing.
"Misalnya, walaupun butuh tapi nggak mampu (untuk beli mobil) ya ke alternatifnya bisa sewa mobil atau naik kendaraan umum," tuturnya kepada detikcom, Senin (24/4/2023).
Menurutnya, membeli kendaraan bermotor, baik mobil atau motor, sebaiknya jangan hanya digunakan untuk hal-hal rekreatif atau sekedar jalan-jalan saja. Akan lebih baik jika digunakan untuk kegiatan yang produktif juga, misalnya menjadi taksi online atau mencari nafkah lainnya.
Sementara itu, Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Asad menuturkan tidak perlu membeli mobil jika hanya digunakan saat momen Lebaran. Menurutnya, hal itu menjadikan masyarakat memiliki perilaku konsumtif.
"Mendingan nyewa (mobil) sebenarnya. Intinya sih itu aja, nggak usah beli. Tapi kalau misalnya memang mau beli dan kebetulan ada rencana mau beli ya sudah. Tapi balik lagi, kalau mampu. Jangan maksain," katanya ketika dihubungi detikcom.
Lebih lanjut, ia mengatakan apabila ingin membeli mobil, pastikan tidak memberatkan finansial kita ke depannya. Ia juga menyarankan, apabila ingin pulang kampung dapat menyewa mobil saja atau menggunakan kendaraan umum seperti kereta api.
(dna/dna)