Waduh! Gelombang Panas India Bisa Bikin Ekonomi Memble

Waduh! Gelombang Panas India Bisa Bikin Ekonomi Memble

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 26 Apr 2023 07:27 WIB
Sedikitnya 36 orang di India tewas akibat gelombang panas dengan suhu udara di salah satu wilayah mencapai hingga 51 derajat Celcius.
Foto: Reuters
Jakarta -

Gelombang panas alias kenaikan suhu yang terjadi di beberapa negara Asia bukan cuma bikin suasana makin gerah, namun juga bisa membuat ekonomi memble. Hal itu dapat terjadi di India.

Dalam sebuah studi terbaru, gelombang panas disebut akan menahan kemajuan India dalam rangka pengentasan kemiskinan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi.

Para peneliti dari University of Cambridge dalam studi yang diterbitkan dalam jurnal PLOS Climate menyebutkan gelombang panas telah berdampak kritis pada negara itu, menyebabkan pemadaman listrik, peningkatan debu dan polusi udara, dan percepatan pencairan gletser di utara India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat miskin berpenghasilan rendah akan menjadi pihak yang paling terdepan merasakan dampak gelombang panas di India.

"Gelombang panas akan memiliki konsekuensi yang belum pernah terjadi sebelumnya pada populasi berpenghasilan rendah," kata studi tersebut dikutip dari CNN, Selasa (25/4/2023).

ADVERTISEMENT

Sebagai contoh, dalam studi University of Cambridge menunjukkan masalah yang terjadi di ibu kota New Delhi yang mengalami urbanisasi cepat di tengah paparan gelombang panas.

Sebagai ibu kota, New Delhi memiliki aktivitas konstruksi tinggi. Nah sebagian besar aktivitas itu melibatkan tenaga kerja berpenghasilan rendah. Pekerja-pekerja ini lah yang berisiko paling parah terkena dampak gelombang panas.

Di sisi lain, pada pertengahan abad ini atau tepatnya tahun 2050, 70 kota di India diperkirakan memiliki lebih dari 1 juta penduduk. Panas ekstrem akan menimbulkan ancaman bagi keamanan energi dan kesehatan populasi yang padat itu. Gelombang panas juga akan membalikkan kemajuan dalam ketidaksetaraan dan pengentasan kemiskinan.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Ekonomi Bisa Anjlok 8%

Sejak 1992 lebih dari 24.000 orang tewas akibat gelombang panas di India berdasarkan studi tersebut. Dampaknya diperkirakan semakin parah karena gelombang panas semakin sering, intens, dan mematikan akibat krisis iklim.

Pada tahun lalu, India mengalami gelombang panas yang membakar di mana sebagian negara mencapai lebih dari 49°C. Lalu, pada 2022, negara itu mengalami cuaca ekstrem pada 242 dari 273 hari antara Januari dan Oktober 2022.

"Proyeksi jangka panjang menunjukkan bahwa gelombang panas India dapat melewati batas kelangsungan hidup manusia sehat yang beristirahat di tempat teduh pada tahun 2050," ungkap studi tersebut.

Diperkirakan ada penurunan kapasitas kerja di luar ruangan sebesar 15% pada siang hari karena panas ekstrem pada 2050. Dengan demikian peningkatan panas yang membuat pekerjaan luar ruangan berkurang diprediksi memangkas 2,8-8,7% dari produk domestik bruto (PDB) di India.

India sebetulnya telah berkomitmen pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/Sustainable Development Goals (SDGs) PBB, daftar 17 tujuan yang mencakup pengentasan kemiskinan, kelaparan, ketidaksetaraan, dan penyakit. Negara itu juga akan mempromosikan kesehatan, pendidikan, dan sanitasi. India berisiko kehilangan tujuan tersebut bila sampai saat ini tidak memperhatikan dampak buruk gelombang panas yang terjadi.

Halaman 2 dari 2
(hal/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads