Bisnis Loyo, 3M Mau PHK 6.000 Karyawan

Bisnis Loyo, 3M Mau PHK 6.000 Karyawan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 26 Apr 2023 11:23 WIB
Signage stands outside the 3M Co. Cottage Grove Center in Cottage Grove, Minnesota, U.S., on Thursday, Oct. 18, 2018. 3Ms Cottage Grove factory had been churning out some varieties of Per-and polyfluoroalkyl substances (PFAS) since the 1950s for the water- and stain-repellant Scotchgard. Recent studies have linked widely used PFAS to reduced immune response and cancer. As awareness spreads, 3M has been named in dozens of lawsuits, several this year alone. The company said the chemicals arent a danger to public health. Photographer: Daniel Acker/Bloomberg via Getty Images
Foto: Bloomberg via Getty Images/Bloomberg
Jakarta -

Perusahaan global 3M akan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 6.000 karyawannya. Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya menekan biaya di tengah menurunnya permintaan barang elektronik.

Dikutip dari Reuters, Rabu (26/4/2023), perusahaan menyatakan, akan mengalihkan fokusnya ke bisnis yang memiliki pertumbuhan tinggi, termasuk elektrifikasi otomotif dan perbaikan rumah. Serta, memprioritaskan pertumbuhan pada teknologi iklim dan elektronik generasi mendatang.

Keputusan perusahaan melakukan PHK muncul karena ekonomi yang tidak pasti sejalan dengan kenaikan suku bunga dan inflasi yang sangat tinggi. Hal itu memaksa perusahaan Amerika menjadi lebih ramping dalam beberapa bulan terakhir.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

3M telah berjuang dengan berkurangnya permintaan elektronik karena orang-orang mengurangi pengeluaran di tengah kekhawatiran resesi.

Chief Financial Officer Monish Patolawala mengatakan bisnis elektronik perusahaan turun 35% pada kuartal pertama.

ADVERTISEMENT

"Sehubungan dengan kuartal pertama tahun lalu, konsumen telah mengubah pola pengeluaran mereka ke lebih banyak barang non-diskresioner dan pengecer secara agresif mengurangi tingkat persediaan mereka," kata Patolawala.

Perusahaan menyatakan, restrukturisasi yang diperkirakan akan mencakup semua fungsi, bisnis, dan geografi bertujuan untuk mengurangi lapisan manajemen dan ukuran pusat perusahaan.

Awal tahun ini, perusahaan telah mengumumkan pengurangan 2.500 karyawan. Dengan PHK putaran kedua, perusahaan kini telah mengurangi total tenaga kerja globalnya sebesar 10%.

Simak Video 'Waduh! Kantor Akuntan Publik di AS PHK Ribuan Karyawannya':

[Gambas:Video 20detik]



(acd/dna)

Hide Ads