Lampu merah di kota-kota besar di Indonesia dikabarkan akan menggunakan teknologi artificial intelligence (AI). Teknologi itu akan mampu mendeteksi penumpukan kendaraan di persimpangan.
Informasi itu dari PT Teknologi Karya Digital Nusa Tbk (TRON). Emiten teknologi ini dikabarkan akan menggarap beberapa proyek strategis.
Presiden Direktur TRON David Santoso mengungkapkan, salah satu proyek strategis yang akan digarap perseroan dalam waktu dekat adalah kerja sama dengan kota-kota besar di Indonesia untuk mengimplementasikan Smart Parking atau parkir digital di jalan raya dan Intelligent Traffic Control System (ITCS) yang dilengkapi dengan Teknologi AI Digital Twinning 3D Generasi ke-5 yang dipasang di beberapa persimpangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sistem tersebut mampu mendeteksi penumpukan kendaraan saat terjadi antrian di lampu merah dan menyesuaikan lampu lalu lintas sesuai dengan padatnya arus kendaraan di setiap ruas jalan sehingga penumpukan kendaraan di lampu merah selanjutnya dapat dihindari," jelas David dalam keterangan resminya, Rabu (26/4/2023).
Tron sendiri merupakan emiten penyedia solusi sistem informasi berbasis telematika dan internet of things (IoT). Perusahaan ini belum lama mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Maret lalu.
Berdasarkan laporan keuangan 2022 audit, TRON mencatatkan laba bersih tahun berjalan mencapai Rp 15,34 miliar, melesat 130% dibandingkan dengan laba tahun 2021 Rp 6,68 miliar.
Laba bersih itu diperoleh setelah TRON berhasil meraih pendapatan bersih Rp 107,52 miliar, melejit 136% dari pendapatan 2021 senilai Rp 45,63 miliar. Pendapatan itu sebagian besar disumbang oleh penjualan produk hardware IoT manajemen transportasi senilai Rp 68,35 miliar atau 64% dari total pendapatan, ditambah dengan pendapatan jasa layanan SaaS sebesar Rp 39,16 miliar.
David mengatakan perseroan mampu mencatatkan kinerja keuangan yang cukup impresif di tahun lalu di tengah pandemi COVID-19.
Hasil positif ini menjadi modal bagi perusahaan untuk melakukan ekspansi bisnis di tahun ini setelah perusahaan juga sukses melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) di BEI pada Rabu 8 Maret 2023.
"Kami akan terus melakukan pengembangan sistem yang sejalan dengan ekspansi yang akan dimulai secara bertahap dari kuartal 2 tahun ini. Kami meyakini segmen bisnis yang kami garap, sistem informasi berbasis telematika dan IoT untuk pengembangan smart city mempunyai potensi besar di Indonesia," kata David.
(das/das)