.webp)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) menandatangani kontrak kerja sama dengan Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama. Kerja sama ini berkenaan dengan pengangkutan udara jemaah haji reguler dan petugas penyelenggara ibadah haji kelompok terbang tahun 1444 H/2023 M.
Demi memperkuat kesiapan operasional penerbangan jelang musim Haji 1444H/2023, salah satunya dengan menyiapkan sedikitnya 14 armada untuk melayani calon jemaah Haji asal Indonesia. Armada ini disiapkan untuk mengangkut 104.172 jemaah dari sembilan embarkasi mulai tanggal 24 Mei sampai 2 Agustus 2023.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan pihaknya akan memastikan kesiapan armada pengangkutan jemaah, di mana pada tahun ini Garuda Indonesia akan mengoperasikan 14 pesawat yang 7 di antaranya disediakan melalui skema wet lease dengan pihak lessor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga memastikan bahwa seluruh pesawat berbadan lebar (wide body) yang akan digunakan untuk melayani calon jemaah haji dalam keadaan prima dan layak terbang melalui serangkaian inspeksi berlapis, termasuk perawatan menyeluruh terhadap mesin pesawat serta keseluruhan komponen vital pesawat lainnya," terangnya dalam keterangan tertulis, Kamis (27/4/2023).
Adapun keseluruhan 104.172 calon jemaah haji tahun ini akan dibagi ke dalam 287 kelompok terbang (kloter) dan akan diberangkatkan dari sembilan embarkasi yaitu Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, dan Lombok. Dalam musim haji ini Garuda Indonesia akan mengoperasikan tujuh Boeing B777-300, empat Airbus A330-300, dan tiga Airbus A330-900.
Lebih lanjut Irfan mengatakan, pihaknya akan menghadirkan berbagai pilihan hiburan In-flight Entertainment bernuansa islami selama penerbangan sebagai upaya untuk memberikan nilai tambah layanan bagi para jemaah. Tak hanya itu, para jemaah juga akan mendapatkan inflight catering sesuai menu khas daerah embarkasi.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji & Umrah Kementerian Agama Hilman Latief menyampaikan, sebelum penandatanganan kerja sama tersebut kedua belah pihak telah melakukan serangkaian pembahasan intensif. Dirinya juga turut mengapresiasi persiapan yang telah dilakukan Garuda Indonesia.
Hilman mengatakan, 30% dari jemaah Indonesia pada tahun ini berusia di atas usia 65 tahun. Untuk itu, menurutnya kebijakan pendampingan lansia harus terus ditingkatkan termasuk dukungan dari penyedia layanan penerbangan untuk menghadirkan kemudahan bagi kebutuhan jemaah lansia selaras dengan visi kita bersama memberikan layanan yang inklusif bagi seluruh jemaah haji.
"Kerja sama yang telah terjalin bertahun tahun ini tentunya perlu terus dioptimalkan khususnya dalam memaksimalkan kesiapan operasional penerbangan haji dengan memastikan berbagai hal krusial dalam aspek operasional dapat termitigasi dengan baik utamanya terkait kenyamanan calon jemaah haji," kata Hilman.
"Kami akan terus memaksimalkan kesiapan operasional penerbangan Haji ini melalui koordinasi intensif dengan berbagai pemangku kepentingan, untuk memastikan penerbangan Haji tahun ini dapat berjalan lancar, tepat waktu, dan tentunya mampu memberikan kenyamanan kepada seluruh jemaah," sambungnya.
Simak juga Video 'Menelisik Asal Muasal Biaya Haji Naik dan Investasi BPKH':
