Sukanto Tanoto: Dulu Putus Sekolah, Kini Beli Mal di Singapura hingga Eropa

Sukanto Tanoto: Dulu Putus Sekolah, Kini Beli Mal di Singapura hingga Eropa

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 28 Apr 2023 11:38 WIB
Sukanto Tanoto
Sukanto Tanoto/Foto: Dok. Forbes
Jakarta -

Miliarder Sukanto Tanoto baru saja menghebohkan publik setelah membeli mal Tanglin Mall di kawasan mewah Orchard Road, Singapura. Sukanto tercatat orang paling kaya nomor 18 di daftar 50 orang terkaya Indonesia.

Mengutip dari Forbes, Jumat (28/4/2023) harta Sukanto tahun ini melonjak tajam menjadi US$ 3 miliar atau setara Rp 44,1 triliun (kurs Rp 14.700). Angka itu naik dari tahun sebelumnya US$ 2,1 miliar dan tahun 2021 US$ 1,4 miliar.

Kini Sukanto terkenal sebagai konglomerat di bidang properti dan juga kelapa sawit. Terlepas dari kesuksesannya yang dimiliki sekarang, Sukanto memiliki cerita panjang dalam membangun bisnisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sukanto merupakan seseorang yang lahir di Medan, 25 Desember 1949. Anak sulung dari tujuh bersaudara itu harus putus sekolah pada usia 17 tahun. Makanya, Sukanto memulai bisnisnya di usia cukup muda.

Bisnis pertama yang ia geluti yakni mengembangkan bisnis kayu pada tahun 1967. Saat itu bisnisnya hanya di sebuah toko kecil.

ADVERTISEMENT

Mengutip dari Tanoto Foundation, bisnis Sukanto di perkayuan sukses. Ia pun tak puas diri dan langsung mengembangkan bisnisnya ke kelapa sawit, kehutanan, pulp dan kertas, dan pembangkit listrik.

Meski sempat putus sekolah, Sukanto diketahui telah melanjutkan pendidikannya. Bahkan dia sekolah bisnis di perguruan tinggi ternama dunia, seperti INSEAD, Harvard dan Wharton.

Sukanto Tanoto terus mengembangkan bisnisnya hingga akhirnya kini semua lini bisnis tergabung dalam grup yang dia bangun yakni Royal Golden Eagle (RGE). Hingga kini Sukanto Tanoto telah berhasil mengantarkan RGE menjadi bisnis grup yang berbasis di Singapura. Di bawah kepemimpinan Sukanto Tanoto, RGE telah memiliki aset aset lebih dari US$25 miliar dan total pekerja mencapai 60.000 orang.

Kelompok bisnis RGE, bergerak di berbagai industri yang mengelola sumber daya alam berkelanjutan. Industri tersebut di antaranya industri kertas dan pulp oleh Asia Pacific Resources International Holding Ltd dan Asia Symbol (APRIL), industri perkebunan Kelapa Sawit (Asian Agri and Apical), serat viscose (Sateri).

Kemudian ada bisnis specialty cellulose (Bracell Limited), dan pengembangan energy (Pacific Oil & Gas). Bahkan baru-baru ini ia merambah bisnis ke bidang properti di bawah perusahaan Pacific Eagle Real Estate. Sukanto memang terlihat tak pernah main-main dengan bisnisnya.

Bisnis propertinya itu sudah meluas ke berbagai negara, Indonesia, Singapura, China dan Eropa. Bahkan properti yang dibeli itu dominan kelas atas atau mewah.

Teranyar dia baru saja membeli sebuah mal di Singapura yakni Tanglin Mall. Gedung tersebut berdiri di kawasan Orchard Road Singapura. Sukanto merogoh kocek US$ 64 juta atau setara Rp 9,4 triliun (kurs Rp 14.700) untuk membeli mal tersebut.

Selain berbisnis, Sukanto dan keluarganya membentuk Tanoto Foundation yang berdiri tahun 1981. Tujuannya adalah tujuan untuk mengurangi kemiskinan melalui program pendidikan, pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Tanoto Foundation menyediakan bantuan berupa beasiswa bagi pelajar dan guru, membangun infrastruktur sekolah, hingga menyediakan perlengkapan sekolah seperti buku. Selain itu, Tanoto Foundation juga menyediakan sarana kesehatan di daerah terpencil serta tim respon cepat untuk membantu daerah yang terkena bencana alam.

Selain menjadi pebisnis, Sukanto juga merupakan anggota International Council, the Wharton Board of Overseers (INSEAD), the Wharton Executive Board for Asia, serta terlibat dalam banyak badan kemasyarakatan dan industri.

Lihat juga Video 'Bahlil: Konglomerat RI Orangnya Itu-itu Terus':

[Gambas:Video 20detik]



(ada/eds)

Hide Ads