GAP Putuskan PHK 1.800 Karyawan, Mau Hemat Rp 4,41 Triliun

GAP Putuskan PHK 1.800 Karyawan, Mau Hemat Rp 4,41 Triliun

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 28 Apr 2023 18:30 WIB
Perusahaan ritel fashion GAP dikabarkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap tenaga kerja globalnya. Begini potret gerainya.
Foto: Getty Images/Mario Tama
Jakarta -

Perusahaan ritel fashion GAP akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 1.800 karyawannya. Hal ini dilakukan perusahaan sebagai upaya untuk memangkas biaya operasi.

Melansir dari CNBC, Jumat (28/4/2023), CEO sementara Gap Bob Martin menyebut dengan adanya PHK massal ini, perusahaan bisa menghemat pengeluaran tahunan hingga US$ 300 juta atau setara Rp 4,41 triliun (kurs Rp 14.700/dolar AS).

Lebih lanjut, dalam sebuah memo yang dikirim ke karyawan, Bob menyampaikan PHK masal ini akan dilakukan dalam tiga gelombang. Rencananya PHK ini akan diselesaikan oleh perusahaan selambat-lambatnya hingga akhir Juli mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami mengambil tindakan yang diperlukan untuk membentuk kembali Gap Inc untuk masa depan, menyederhanakan dan mengoptimalkan model operasi kami, meningkatkan kreativitas, dan mendorong pengiriman yang lebih baik di setiap dimensi pengalaman pelanggan," kata Martin dalam sebuah pernyataan.

Sebagai informasi, sebelumnya raksasa retai fashion asal AS ini memang sudah diberitakan akan melakukan PHK masal. Namun sebelumnya perusahaan ini diprediksi hanya akan melakukan PHK terhadap 500 karyawannya.

ADVERTISEMENT

Nyatanya jumlah karyawan yang harus dipangkas jauh lebih besar dari perkiraan, yakni sebesar 1.800 orang. Jumlah ini juga 3 kali jauh lebih besar dari PHK masal yang sudah dilakukan perusahaan pada September 2022 lalu.

Di luar itu menurut pengajuan sekuritas perusahaan, PHK masal ini akan membebani Gap sekitar US$ 100 juta hingga US$ 120 juta dalam biaya agregat sebelum pajak.

Selain itu perusahaan juga diperkirakan akan membelanjakan US$ 75 juta hingga US$ 85 juta untuk biaya terkait karyawan dan US$ 25 juta hingga US$ 35 juta untuk konsultasi dan biaya terkait lainnya.

(fdl/fdl)

Hide Ads