Bahlil Bicara Capres yang Disukai Investor, Siapa Ya?

Bahlil Bicara Capres yang Disukai Investor, Siapa Ya?

Anisa Indraini - detikFinance
Jumat, 28 Apr 2023 20:15 WIB
Kepala BKPM/Menteri Investasi Bahlil Lahadalia tantang mahasiswa debat
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia/Foto: Dok. BKPM
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia bicara soal calon pemimpin pengganti Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang suka dan tidak disukai oleh investor. Dia menyinggung nama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang dianggap bagus.

"Saya pikir Pak Ganjar bagus sekali, Pak Ganjar bagus, Pak Prabowo juga bagus karena dua-duanya punya elektabilitas yang cukup baik. Begitu pun yang lain," kata Bahlil di kantornya, Jakarta, Jumat (28/4/2023).

Menurut Bahlil, kepercayaan investor terhadap Ganjar bisa dilihat dari kapasitasnya sebagai Gubernur Jawa Tengah yang bisa membuat kawasan industri Batang sukses menjadi primadona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya pikir di sektor riil Jawa Tengah itu kan kawasan industri Batang, gubernurnya Pak Ganjar, sekarang kawasan industri Batang itu adalah kawasan industri yang cepat sekali dibandingkan kawasan industri lain, artinya mereka percaya dong. Jadi mereka percaya sama Pak Ganjar, tapi tidak hanya pada Pak Ganjar, yang lain pun percaya, kadar kepercayaannya perlu kita uji," tuturnya.

Bahlil menyebut investor butuh calon pemimpin yang punya komitmen dan konsisten terhadap suatu kebijakan yang diambil.

ADVERTISEMENT

"Saya bukan ahli politik ya. Saya cuma bilang sektor riil investasi itu kan butuh orang yang punya komitmen, antara apa yang disampaikan dalam konteks deal bisnis itu yang dijalankan," tegasnya.

"Jangan plantut-plantut, kalau hari ini ngomongnya deal A, besok ubah B, lusa ubah C, ya itu cocoknya apa ya kira-kira diskusi politik. Kalau itu biasa, tapi kalau bisnis nggak bisa," tambahnya.

Menurut Bahlil, komitmen dan konsistensi pemimpin membuat investor percaya terhadap suatu negara. "Saya kalau bangun deal bisnis sama orang ya apa hari ini yang kita omongin, itu juga yang akan terjadi ke depan. Kalau enggak, malu kita," pungkasnya.




(aid/zlf)

Hide Ads