Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan melakukan pertemuan dengan empat pemimpin DPR AS ke Gedung Putih pekan depan. Pertemuan ini dilakukan untuk membahas mengenai AS terancam gagal bayar utang pada Juni 2023, karena kekurangan uang tunai.
Sebelumnya Departemen Keuangan AS juga telah mendorong Biden untuk mengadakan pertemuan dengan para pemimpin termasuk Ketua DPR dari Partai Republik Kevin McCarthy pada 9 Mei.
Mengutip dari Reuters, Selasa (2/5/2023) Setelah ada informasi itu, kabarnya Biden langsung menelepon McCarthy serta pemimpin DPR Demokrat Hakeem Jeffries, Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer, dan pemimpin Republik Mitch McConnell untuk mengatur pertemuan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berkaitan utang negara, DPR AS pekan lalu telah meloloskan Rancangan Undang-undang untuk menaikkan batas utang negara dan mendorong pemerintah memotong sejumlah anggaran pengeluaran. Namun, Biden kabarnya tidak akan menyetujui RUU tersebut.
Di sisi lain, Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen sebenarnya terus mendorong DPR untuk melakukan upaya membantu negara menangani utang negara. Yellen sendiri mengakui belum bisa memastikan tanggal gagal bayar utang tersebut.
"Tidak mungkin untuk memprediksi dengan pasti tanggal pasti kapan Departemen Keuangan tidak dapat membayar tagihan pemerintah, dan saya akan terus memperbarui Kongres dalam beberapa minggu mendatang karena lebih banyak informasi tersedia," tulisnya, mendesak Kongres untuk bertindak cepat untuk meningkatkan batas.
Adapun isi dari RUU mengenai kenaikan batas utang akan memotong anggaran perawatan kesehatan bagi orang miskin dan pemotongan anggaran lainnya. RUU itu juga akan memangkas insentif pajak untuk tenaga surya dan sumber energi ramah iklim lainnya.
RUU Partai Republik akan menerapkan pemotongan belanja sebesar US$ 4,5 triliun - atau sekitar 22% - dengan imbalan kenaikan batas utang AS sebesar US$ 1,5 triliun. Sementara batas utang yang ditetapkan US$ 31,4 triliun.
Lihat juga Video: Stasiun TV Korut Kecam Kunjungan Kenegaraan Presiden Korsel ke AS