Hari Buruh dan Komitmen Transisi Energi

Kolom

Hari Buruh dan Komitmen Transisi Energi

Fiorentina Refani - detikFinance
Selasa, 02 Mei 2023 08:27 WIB
Fiorentina Refani
Foto: Dok. Istimewa

Transisi Energi Tanpa Skema Transisi Buruh Jelas Tidak Mungkin

Besarnya ketergantungan sumber energi primer dari batubara mengakibatkan proses transisi energi yang berkaitan dengan transisi pekerja cukup menantang. Saat ini, permintaan listrik di Asia Tenggara terus meningkat dengan laju rata-rata 6% per tahun.

Dari total kebutuhan listrik tersebut, hanya 15% yang disokong oleh energi terbarukan, sedang sisanya masih bergantung pada energi fosil. Di Indonesia sendiri, yang kebutuhan listriknya didominasi oleh PLTU batubara, dalam rentang waktu dua tahun (2021 - 2023), hanya mampu meningkatkan bauran energi terbarukan sebanyak 1,5%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Indonesia perlu berkaca pada kontroversi pembukaan kembali tambang batubara di Inggris, karena kekurangan pasokan energi. Pada medio 2022, pemerintah Inggris telah menyetujui proyek tambang batubara West Cumbria Mining di dekat Whitehaven, pantai barat laut Inggris, senilai Β£165 juta atau sekitar Rp3,26 triliun dan akan beroperasi selama 50 tahun ke depan.

Ini merupakan proyek tambang batubara pertama yang dibuka dalam tiga dekade terakhir. Tambang ini dimaksudkan untuk memasok batubara kokas bagi produsen baja di Inggris dan Eropa Barat dan menyerap tenaga kerja lokal.

ADVERTISEMENT

Jangan sampai Indonesia mengulangi kegagalan komitmen hijau Inggris. Penutupan tambang atau pembangkit listrik tenaga fosil yang tidak diikuti transisi pekerjaan hanya menambah angka pengangguran, komitmen hijau tanpa memikirkan sediaan alternatif energi listrik yang jelas hanya mengarahkan pada krisis energi. Dengan begitu kita akan terjebak menjadi negara penggembira dari transisi energi semata.

Dalam konteks Indonesia, 62% pasokan listriknya berasal dari PLTU batubara sehingga begitu banyak buruh yang bergantung pada sektor ini dari hulu sampai hilir; dari pertambangan sampai PLTU. Wacana coal phase-out dan pensiun dini PLTU adalah langkah gegabah jika tanpa regulasi dan implementasi regulasi menyangkut masalah ketenagakerjaan.

Jokowi dalam pidatonya di S20 High Level Policy Webinar on Just Energy Transition, Maret 2022 di Bogor, menyebutkan tiga fokus tantangan transisi energi Indonesia, yakni akses energi bersih, pendanaan, serta dukungan riset dan teknologi. Tidak ada yang membahas transisi buruh secara spesifik.

Dalam hal persiapan transisi pekerja di sektor energi terbarukan Indonesia jelas tertinggal dibanding negara lain. Dalam Policy Brief ASEAN No. 5 Tahun 2022, hingga saat ini hanya tiga negara yang sudah membahas kebutuhan sektor perburuhan yang meliputi keterampilan, hak, serta pertumbuhan inklusif dalam regulasinya, yaitu Filipina, Singapura, dan Malaysia.

Pemberlakuan Undang-Undang Pekerjaan Ramah Lingkungan Filipina (The Philippines Green Jobs Act) mulai 2016 secara spesifik menyoroti aspek dampak sosial green jobs. Hal ini tercantum dalam rumusan Rencana Pengembangan Sumber Daya Manusia Pekerjaan Ramah Lingkungan (Green Jobs Human Resource Development Plan) 2020-2030. Langkah ini mendukung pengejawantahan lapangan yang lebih terperinci, dalam lingkup individual maupun institusional.

Lanjut ke halaman berikutnya



Simak Video "Video: Seputar Kolaborasi Riset Transisi Energi Indonesia-Australia"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads