Meskipun peluang usaha online semakin menjamur, namun nyatanya masih ada banyak orang yang berbelanja secara langsung ke toko. Karena itu mungkin masih ada di antara kita yang berencana untuk membuka toko atau usahanya di mal.
Namun sebelum itu, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan sebelum membuka toko atau usaha offline di mal. Salah satunya adalah mengetahui harga sewa toko di mal tersebut.
Berdasarkan data Jakarta Property Market Insight Q4 2022 dari Leads Property, diketahui bahwa harga sewa stand di setiap mal berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Namun rata-rata harga sewa ini dipengaruhi oleh lokasi mal yang berada di area CBD (Central Business District) atau di non-CBD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rata- rata harga sewa stand mal di kawasan CBD mencapai Rp 578.000 per meter persegi setiap bulannya. Sementara itu, untuk mal di kawasan non CBD, rata-rata harga sewa stand adalah Rp 375.000 per meter persegi setiap bulannya.
"Secara keseluruhan harga sewa (stand mal) di Jakarta tercatat sebesar Rp 435.100 per meter persegi per bulan atau mengalami perubahan sekitar 0,1% dari kuartal sebelumnya," tulis laporan Jakarta Property Market Insight Q4 2022.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa di kawasan CBD, pergerakan harga sewa tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,2 persen dari kuartal sebelumnya. Sementar harga sewa di kawasan Non-CBD turun 0,1 persen dari kuartal sebelumnya.
Meski begitu perlu diingat bahwa harga di atas merupakan harga rata-rata sewa stand di mal wilayah Jakarta. Sebab pada akhirnya harga sewa stand akan berbeda-beda antara satu mal dengan yang lain, termasuk lokasi stand di dalam itu sendiri.
Sebagai informasi, hingga akhir 2022 secara umum tenant F&B (makanan dan minuman) mendominasi permintaan ruang ritel. Setelah itu, diikuti oleh tenant fashion dan aksesoris.
"Aktivitas tenant yang paling mencolok datang dari F&B, diikuti oleh kategori fashion (termasuk pakaian, alas kaki, dan beberapa lainnya), yang baru kembali melakukan ekspansi setelah tertunda sejak awal 2022" jelas Jakarta Property Market Insight.
"Di masa pasca-pandemi ini, penyewa (stand) ritel cenderung berekspansi dengan ukuran yang lebih kecil, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional ketimbang memperbesar kapasitas toko," tulis laporan itu lagi.
Lihat juga Video: Hari Kedua Lebaran, Mal Kokas Terpantau Tak Terlalu Ramai